Masjid Sebagai Pusat Kebangkitan Ekonomi Umat

oleh
oleh -
Komisaris Millenial BSI yang juga Ketua Komite Pemuda MES Arief Rosyid bersama Imam Masjid An-Nur Pekanbaru

MAJALAHTERAS.COM – Ditengah kondisi covid 19 saat ini perjuangan yang paling relevan ialah berjuang untuk membangkitkan ekonomi mengingat pandemi covid 19 memberikan dampak yang sangat signifikan bagi perekonomian indonesia bahkan dunia.

Sejalan dengan semangat tersebut, Muslim Leader Preneur (MLD) Riau, Jumat (26/11/2021) menggelar diskusi dengan tema “Masjid Sebagai Pusat Kebangkitan Ekonomi Umat” dengan menghadirkan Erick Thohir Meneg BUMN yang juga Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

M. Arief Rosyid Hasan (Ketua Komite Pemuda MES), ketika ditemui awak media di sela-sela kegiatan mengatakan, masjid sebagai pusat peradaban Islam. Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah yang pertama menjadi perhatian adalah pusat pembangunan peradaban umat Islam yaitu masjid.

Baca Juga  Buka Rakornas UMKM, Presiden Tekankan Pentingnya Basis Data Tunggal untuk Pengembangan Berkelanjutan

“Umat Islam di Indonesia saat ini perlu meneladani Rasulullah dengan menjadikan masjid bukan hanya kegiatan ibadah namun disertai kegiatan sosial dan ekonomi,” ujar Arief.

Lebih jauh Arief menerangkan, sejarah Indonesia menunjukkan, para aktivis Islam adalah aset kepemimpinan nasional.

“Jadi tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah memperkuat kemandirian ekonomi agar tidak tergantung kepada produk bangsa lain. Sehingga ke depan, kegiatan para aktivis Islam bukan hanya menempa kepemimpinan sosial politik (Leader) juga harus menaruh perhatian pada penguatan kemampuan ekonomi (Preneur),” tegasnya.

Baca Juga  Ketua PKK Kota Serang Apresiasi Kelurahan Gelem Zero Stunting dan Gizi Buruk

Ditempat yang sama, ketua pelaksana kegiatan, Andi Ishadi yang juga menjabat Sekjend ISYEF mengungkapkan, muslim leader preuner sebagai salah satu wadah tempat berkumpulnya para cendekiawan muslim memang berkomitmen akan terus melaksanakan program yang komprehensif mulai dari pelatihan, pendampingan, pemberian penghargaan hingga akses pembiayaan. Dengan tujuan agar aktivis muda islam dapat menjadi leaderpreuner dengan kemampuan komprehensif yang memiliki daya saing global.

Baca Juga  Menko Polhukam Mahfud MD Minta Masyarakat Tidak Membayar Pinjol Ilegal

Upaya yang dilakukan oleh LMD ini, juga sejalan dengan kehadiran BUMN yang telah banyak melakukan komitmen dalam membangun para leader preneur yang mau memulai usaha (sratrt up) ataupun meningkatkan usaha (scale-up) melalui berbagai program konkret diantaranya, kemitraan pertashop, makmur, kredit usaha rakyat, mekar dan pasar digital UMKM.

Disamping itu ada program penguatan program wakaf produktif dengan skema pemberian permodalan bagi usaha ultra mikro untuk meningkatkan produktivitas umat sehingga kedepan dapat menghasilan usaha yang berkelanjutan.***