MAJALAHTERAS.COM – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Transparansi For Masyarakat Banten (Transformer), Tb. Irfan Taufan, menyayangkan sikap Pj. Walikota Serang, Yedi Rahmat, yang terkesan lepas tangan atas kenaikan inflasi Kota Serang beberapa bulan terakhir. Kata dia, seharusnya sebagai pemimpin, Yedi Rahmat harus bertanggung jawab atas kegagalan pengendalian inflasi di Kota Serang. “Bukan malah menyalahkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Itu bukan sifat seorang pemimpin yang baik,” ucapnya.
Kata dia, sebagaimana amanat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 23 Tahun 2017 Tentang TPID, Kepala Daerah adalah pemimpin dari TPID. Artinya, lanjut Irfan, semua kebijakan dan keputusan TPID berada dibawah kendali kepala daerah. “Jadi Pj. Walikota Serang tidak boleh begitu saja lepas tangan atas kegagalan ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan, pernyataan Yedi Rahmat yang menimpahkan kesalahan pada TPID, semakin membuktikan buruknya managerial pengendalian inflasi di Kota Serang. Kata dia, bila memang yang salah TPID dan Pj Walikota tidak terlibat, maka besar kemungkinan TPID Kota Serang tidak berjalan’ dengan baik. “Wajar saja inflasi di Kota Serang terus meningkat,” kata Irfan.
Padahal tambahnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah meminta pemerintah daerah menjaga pertumbuhan laju inflasi usai perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Mendagri, lanjutnya, pemerintah daerah jangan mengendurkan pengendalian inflasi. “Tapi kalau naik terus seperti ini, itu sama saja pembangkangan terhadap arahan Mendagri,” tandasnya.
Sebelumnya, Pj Walikota Serang, Yedi Rahmat, sebagaimana diberitakan dalam salah satu harian lokal Banten, mengatakan bahwa masalah naiknya angka inflasi tidak bisa dibebankan kepada satu orang saja. Sebab, kata dia, erihal penanganan masalah inflasi di Kota Serang merupakan tugas bersama dalam TPID. “Gagal gimana? Inflasikan bicara bukan seorang, tapi tim pengendali inflasi (TPID),” katanya saat dihubungi oleh wartawan melalui sambungan telepon WhatsApp pada Selasa (23/4).
Dia pun menegaskan, kendatipun mengalami kenaikan, inflasi di Kota Serang masih tergolong aman. Karena secara nasional, inflasi Kota Serang tidak masuk dalam peringkat 10 besar daerah dengan tingkat inflasi tertinggi. “Karenakan di 10 besar kita tidak termasuk. Jadi kita masih di bawah yang tertinggi Kota Tangerang,” terangnya.
Ramai sebelumnya, kenaikan Inflasi Kota Serang secara tiga bulan berturut-turut, membuat geram sejumlah pihak. Akibat hal tersebut, aktivis meminta kepada Mendagri mengevaluasi Pj Walikota Serang, dan bila perlu memecatnya.
Begitupun dengan DPRD Kota Serang, melalui Wakil Ketua I, Ratu Ria Mariana dan Wakil Ketua II, Roni Alfanto, disampaikan bahwa Pemkot jangan terlena dengan tingkat inflasi yang terjadi. Rencananya DRPD Kota Serang akan segera mengkomunikasikan permasalahan tersebut dengan Pj Walikota Serang.(***)