Majalahteras.com – Makan pisang tidak hanya mengurangi kemungkinan stroke, tetapi juga meningkatkan kesehatan tulang. Salah satu alasan utama mengapa pisang baik untuk tulang adalah kandungan potasium yang tinggi. Potasium adalah mineral yang sangat penting untuk kepadatan tulang.
Potasium atau kalium adalah sejenis mineral yang biasa ditemukan di dalam makanan dan minuman. Potasium berperan besar dalam menjaga keseimbangan elektrik tubuh, termasuk menjadi sejenis pompa bagi sel-sel saraf dan otot untuk tetap bekerja.
Selain memiliki kandungan potasium, ternyata pisang juga mengandung fructooligosaccharide (FOS). FOS membantu bakteri probiotik untuk menghasilkan enzim pencernaan dan vitamin, sehingga kemampuan untuk menyerap kalsium meningkat. Jadi, kandungan FOS inilah yang memberikan manfaat bagi kesehatan tulang.
Sementara itu, asam lemak rantai pendek (short chain fatty acids) pada pisang hijau bertanggung jawab untuk membuat sel tetap sehat. Dengan begitu, penyerapan kalsium pada tulang menjadi lebih baik. Nutrisi potasium pada pisang juga dapat membantu menurunkan risiko osteoporosis.
Untuk bisa mendapatkan seluruh manfaat dari pisang, Anda sebaiknya mengonsumsi pisang yang tidak digoreng, dibakar, atau direbus. Sebab, kadar potasium di dalam pisang yang sudah diolah akan berkurang. Merendam pisang ke dalam air, terlebih air mendidih, juga tidak disarankan.
Hal tersebut sejalan dengan sebuah studi yang diterbitkan di International Journal of Food Sciences and Nutrition. Studi pada tahun 2014 itu menemukan bahwa merendam pisang di dalam air dapat menghilangkan lebih dari 40 persen kandungan potasium.
Sementara itu, sebuah penelitian tahun 2013 yang diterbitkan dalam jurnal African Health Sciences menyimpulkan bahwa air mendidih lebih banyak mengurangi kandungan potasium pisang.
Jadi, itulah penjelasan mengenai manfaat pisang bagi kesehatan tulang. Tulang merupakan bagian penting dari tubuh. Jika tulang berfungsi dengan baik, Anda dapat mencegah beberapa masalah kesehatan yang mungkin muncul di usia senja. Jika masih tertarik dengan informasi sejenis, (jems)