Macet, Penumpang Meninggal Dunia Diduga Kelelahan Di Puncak Bogor

oleh
oleh -

Seorang penumpang perempuan berinisial NM (56) asal Bambu Apus, Jakarta Timur, meninggal dunia diduga akibat kelelahan saat berlibur di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Rizky Guntama menjelaskan bahwa NM meninggal dunia pada Minggu malam, 15 September 2024, setelah berwisata di Agro Wisata Gunung Mas, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

“Setelah selesai berwisata dan naik bus, NM mengalami pusing dan sesak napas. Dia keluar dari bus dan dievakuasi ke masjid di Agro Wisata Gunung Mas, di mana dia kemudian meninggal dunia,” ungkap Rizky.

Baca Juga  Kado Idul Fitri 1442 H, 7 WBP Lapas Cikarang Hirup Udara Bebas

Dia menambahkan bahwa bus yang ditumpangi NM masih berada di area Agro Wisata Gunung Mas, sehingga proses evakuasi berjalan lancar. NM dipindahkan dari bus ke masjid terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Rizky juga menduga bahwa wanita paruh baya tersebut mungkin memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Ia memastikan bahwa kematian NM tidak terkait dengan kesulitan evakuasi akibat kemacetan.

Baca Juga  Peringati Hari Kartini di Papua, Satgas Yonif 509 Kostrad Peduli Mama Papua

“Saat dievakuasi ke masjid, kematian NM sudah terjadi di lokasi tersebut, bukan karena masalah evakuasi di jalan,” jelasnya.

Pada hari yang sama, Satlantas Polres Bogor mencatat sebanyak 140 kendaraan melintas di jalur wisata Puncak dalam waktu 24 jam. Untuk mengatasi kemacetan selama libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad, pihak kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem ganjil genap dan one way.

Baca Juga  Ini Yang Dilakukan Lapas Kelas IIA Cikarang Menjelang libur Nataru

Kepala urusan pembinaan operasi (KBO) Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional, bergantung pada perkembangan dan volume kendaraan yang masuk.

“Peningkatan arus kendaraan di jalur wisata Puncak selama libur panjang kali ini cukup signifikan,” ujar Ardian.