Luar Biasa, Ternyata Napi Rutan Tangerang Produksi Sepatu di Dalam Penjara

oleh
oleh -

TANGERANG – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Tangerang terus mengembangkan produksi sepatu dengan memanfaatkan potensi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mulai dari mendesign, merancang sampai memproduksi. sepatu ini merupakan produk yang berkualitas yang dibuat di Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas I Tangerang karena WBP yang berkecimpung di produksi sepatu Rutan ini memang pernah bekerja di pabrik sepatu sebelumnya, Rabu (05/01).

Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Akhmad Zaenal Fikri menyampaikan bahwa produksi sepatu ini akan lebih di kembangkan lagi kedepannya agar petugas dan masyarakat luar bisa menyukai produk karya para WBP Rutan Kelas I Tangerang.

Baca Juga  Ratusan Napi Lapas Pemuda Tangerang Kembali Lakukan Vaksinasi

“Produk Rutira Shoes ini memang sudah di pasarkan ke masyarakat, namun saat ini kita fokuskan produksi untuk petugas, kemudian nanti kedepannya akan lebih diperhatikan design dan kombinasi warna sepatu yang lebih menarik sehingga bisa dipasarkan lebih luas lagi kepada masyarakat agar membeli produk karya Warga Binaan Rutan Kelas I Tangerang,” ujar Fikri.

Baca Juga  Kapolri Kunjungi Vaksinasi Massal AKABRI 1998 Nawahasta

Fikri juga mengharapkan Bimbingan dan pembinaan yang didapatkan para WBP selama menghuni Rutan Kelas I Tangerang, dapat berguna saat mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat. Dengan keterampilan yang sudah dimilikinya para WBP diharapkan dapat bertanggung jawab pada dirinya dan masyarakat.

“Program pembinaan kemandirian seperti ini di Rutan Kelas I Tangerang bertujuan agar para WBP mampu menjadi insan yang produktif dan semoga dengan bekal keterampilan ini para WBP kelak setelah selesai menjalani pidana serta kembali ke masyarakat nantinya menjadi insan yang mandiri, mampu bekerja, berguna bagi keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa sehingga tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum lagi,” lanjut Fikri. (Dede).

Baca Juga  Tangsel Masih Level 2, Benyamin: Sejumlah Tempat Hiburan Belum Boleh Beroperasi