Lapas Kelas IIA Cikarang Laksanakan Upacara Bendera Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 Tahun 2024

oleh
oleh -

CIKARANG – Lapas Kelas IIA Cikarang melaksanakan Upacara Bendera Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 Tahun 2024. Kegiatan tersebut dalam rangka Menindaklanjuti Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor SEK-UM.01.01-325 tanggal 15 Mei 2024 Hal Pedoman Peringatan Upacara Bendera Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 Tahun 2024 di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lapas Kelas IIA Cikarang bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib bertindak sebagai Perwira Upacara serta Kepala Subseksi Sarana Kerja bertindak sebagai Komandan Upacara.

Baca Juga  Kemenkumham Jateng Ikuti Launching Webinar “Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM” : Siapkan SDM Unggul 2045

Kepala Lapas Kelas IIA Cikarang dalam kesempatan tersebut membacakan Sambutan Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Budi Arie Setiadi.

“Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini,” ujarnya.

Baca Juga  Mendikbud Lepas CPNS GGD

“Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan, melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia. Dialah yang menggodok aspirasi-aspirasi kemajuan di Indonesia untuk pertama kali muncul sejak lebih dari seabad lalu. Di tangannya kemajuan itu dirumuskan, diperinci, dan diperjuangkan, untuk kemudian menjadi milik seluruh bangsa Indonesia. Ia sadar betul bahwa dalam zaman baru yang modern, peralatan paling mumpuni adalah Pendidikan,” katanya.

Baca Juga  Kalapas Cibinong Tandatangani PKS Dengan Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Bogor

Lanjutnya, “Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045,” tandasnya.