Secara umum di New Delhi memang tidak terasa suasana Ramadan. Memang benar jumlah penduduk muslim India diperkirakan hampir sama dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia dan salah satu konsentrasi penduduk muslim terbesar adalah di New Delhi. Sebagai negara terbesar kedua di dunia, India menjadi rumah bagi 200 juta umat Muslim. Namun jumlah sebesar itu di India adalah minoritas, dan di India umumnya penduduk muslim di India tinggal di daerah-daerah tertentu yang tentunya di daerah tersebut baru akan terasa Ramadan termasuk buka puasa bersama di halaman masjid. “Di Delhi, suasana ini baru dapat ditemukan di wilayah yang disebut Old Delhi, di sekitar Jama Masjid, Masjid yang terbesar di India”, Ujar Hanafi selaku Protokol dan Pensosbud di KBRI New Delhi
Berbagai tradisi yang sudah turun-temurun akan dilakukan muslim India guna meramaikan suasana Ramadan. Pada awal bulan suci, umat akan menghiasi rumahnya dengan bunga-bunga dilengkapi beraham lampu yang indah.
India adalah negara subtropis, sehingga waktu sahur dan berbuka berubah setiap tahunnya menyesuaikan dengan musim. Tahun ini bulan Ramadan jatuh pada cuaca yang bisa dikatakan sebagai musim semi sehingga waktunya cukup pendek, yaitu subuh sekitar jam 5.15 dan maghrib sekitar jam 18.30. Makanan ringan dan buah biasanya menjadi pilihan untuk mengawali buka puasa, seperti kurma serta sherbert . Kemudian dilanjutkan sajian nasi briyani atau kebab. “Ini perlu disyukuri karena selain pendek juga cuaca nyaman untuk berpuasa, sangat berbeda apabila ramadan jatuh di musim panas Dimana selain cuaca tidak mendukung karena bisa mencapai 45 derajat celcius, waktu puasa pun lebih lama 2 jam”, Imbuh Hanafi
New Delhi puasa pada bulan Maret ini Subuh adalah jam 05.15 dan Maghrib sekitar jam 18.30. Dengan demikian bulan ini kami berpuasa sekitar 13 jam lebih. Kegiatan berbuka puasa juga banyak dilakukan di masjid-masjid India seperti di Jama Masjid yang berada di New Delhi.
“WNI di India jumlahya tidak banyak, hanya berkisar 1000an orang, namun sayangnya lokasinya terpencar-pencar hingga bisa ribuan kilo jaraknya. Untuk menjaga silaturahmi dan memonitor kondisi WNI, KBRI selalu berkomunikasi dengan mereka melalui WA grup”, Tutupnya. (Wisnu Shinoda
