MAJALAHTERAS.COM – Pembangunan sejumlah pasar Induk pada program revitalisasi pasar yang digaungkan Pemerintah Kota Bekasi sejak 2019 hingga kini masih belum berjalan. Dampak dari hal tersebut justru dianggap malah merugikan masyarakat, khususnya pedagang.
“Revitalisasi masih menyisakan dua pasar yang masih bermasalah. Pasar Kranji dan Bantargebang,” kata Murfati Lidianto, Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Selasa (11/4/2023).
Dirinya menegaskan bahwa Komisi III akan lebih konsen kepada pembangunan pasar Kranji agar lebih cepat diselesaikan.
“Kalau sudah selesai pastinya akan masuk PAD retribusi pasar yang lebih tinggi dari sekarang. Kami berharap pembangunan itu dipercepat karena merugikan pedagang dan juga potensi pendapatan daerah jadi berkurang,” terang Murfati.
Lebih lanjut, politisi Gerindra tersebut menuturkan jika terjadi permasalahan sebaiknya dicari solusi terbaik dengan duduk bersama tanpa merugikan semua pihak, baik pengusaha, Pemkot Bekasi maupun para pedagang.
“Jika ada persoalan, sebaiknya duduk bersama untuk menyelesaikannya. Istilahnya win win solution (solusi sama-sama menang) tanpa merugikan semua pihak. Kedepankan kepentingan pedagang dan masyarakat,” pungkasnya. (Adv Setwan)