KKM 27 Untirta Dorong Pemasaran UMKM Desa Batukuwung

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.COM – Salah satu permasalahan yang ada di desa Batukuwung adalah terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya teknologi digital dalam pemasaran produk UMKM. Teknologi Digital disini, adalah pemanfaatan media sosial Instagram, yang dikenalkan oleh anggota KKM 27 sejak awal pelaksanaan KKM (12/01/2022) hingga sekarang.

“Saya dalam memproduksi keripik pisang tergantung pesanan saja, dalam memasarkan juga secara tradisional langsung ke pembeli. Melalui Pelaksanaan Program Kerja KKM27 Untirta di Kampung Citundun, Desa Batukuwung RW.05 RT.11 kami dikenalkan media sosial yang namanya Instagram. Sebelumnya belum ada yang mengajari, sekarang saya merasa terbantu melalui penggunaan media instagram yang dijalankan oleh anak saya, yang lebih cepat memahami cara menggunakan dan memanfaatkan instagram untuk memasarkan produk”, ujar Rusdi, Pengrajin Keripik.

Usaha keripik Pisang Warung Banana chips berada di Kampung Citundun, RW.05 Desa Batukuwung. Melalui program KKM kelompok 27 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini, diharapkan mampu membantu masyarakat dalam mengembangkan usahanya melalui jejaring media sosial. Hal ini bisa dilakukan dengan mengembangkan inovasi pembuatan akun media sosial melalui Instagram sebagai sarana strategi penjualan.

Pelaksanaan KKM Kelompok 27 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selama 30 hari dilaksanakan dari tanggal 12 Januari 2022 hingga 11 Februari 2022. Kegiatan KKM di masa pandemi Covid-19 ini dilakukan dengan tetap memperharikan protokol kesehatan yang ketat. Pada minggu pertama dilakukan diskusi bersama mitra KKM Kelompok 27 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa untuk menggali permasalahan dan mencari solusinya. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan diharapkan memiliki dampak yang baik kepada masyarakat terhadap pentingnya penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk strategi pemasaran.

Sementara itu Kepala Desa Batukuwung, Aeng Haerudin mengemukakan potensi UMKM di Desa Batukuwung sebetulnya banyak, usaha keripik pisang salah satunya. “Harapan saya sektor UMKM menjadi daya dukung pariwisata yang potensial di wilayah kami. Impian saya juga adalah menjadikan Batukuwung sebagai Desa Wisata yang didukung oleh industri makanan tradisional masyarakat setempat” ujarnya.

Ketua RW 05 Desa Batukuwung, Haji Sanusi menanggapi keberadaan usaha keripik singkong sebagai usaha rumahan, yang walaupun masih dilaksanakan secara tradisional namun mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Sanusi juga mengucapkan terima kasih kepada Seluruh Peserta KKM 27 yang telah membantu membuatkan akun instagram bagi keberlangsungan pemasaran salah satu usaha warganya.

Ketua KKM 27, Riris Dwi Anjani mengatakan semoga ke depannya, dengan pemnafaatan instagram dalam promosi produk keripik singkong, bisa menambah penghasilan Pa Rusdi, dan memotivasi warga lainnya agar berani melakukan terobosan-terobosan usaha kuliner lainnya.

Dr. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 27, sekaligus Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik Untirta ini pun menyemangati dan membimbing sejak pra, saat pelaksanaan KKM sampai dengan selesainya. Disamping selalu mendorong peserta KKM 27 maupun tokoh-tokoh masyarakat agar bisa bersinergi melaksanakan berbagai program kerja yang telah dirancang. “Setelah mengetahui permasalahan mitra, pelatihan pertama yang diberikan kepada mitra adalah mengenai inovasi pembuatan akun media sosial kepada pengusaha lokal Bapak Rusdi. Materi ini memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Batukuwung untuk lebih berinovasi dalam pemasaran suatu produk. Alhamdulillah partisipasi dan kerjasama masyarakat Desa Batukuwung luar biasa, hal ini menjadikan Kami lebih mudah melakukan pendekatan kepada masyarakat, juga lebih bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat,” kata Akademisi FISIP Untirta tersebut.

Selebihnya menutup perbincangan, Erni Indrawati, Sekretaris KKM 27 menekankan bahwa pelatihan serta praktik langsung digital marketing diharapkan memberikan berbagai dampak positif bagi usaha masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat. Melalui digital marketing, produk dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan penjualan, serta meningkatnya minat berwirausaha masyarakat desa Batukuwung.

Hasil dari implementasi digital marketing melalui pemanfaatan baik media sosial, maupun melalui market place yang bisa diakses secara berkelanjutan. Hal ini diamini oleh Bendahara KKM 27, Ana Sajidah. Disampaikan Ana bahwa Peserta KKM 27 berusaha menelurkan ide-ide dan gagasan kreatif sehubungan KKM ini menjadi kewajiban Kami, Mahasiswa Untirta agar bisa belajar dan mengaplikasikan ilmu yang kami miliki di bangku kuliah kepada masyarakat Provinsi Banten, semoga bermanfaat. (RLS)