Majalahteras.com – Kita tidak bisa memungkiri bila kebudayaan mulai tergerus oleh modernisasi. Ha ini karena mata pelajaran budaya dari lembaga pendidikan dari SD hingga SMA/SMK sudah mulai dikurangi, bahkan dihilangkan, terbukti mata pelajaran bahasa daerahnya pada Muatan Lokal (Mulok) sudah dihilangkan.
“Sangat penting sekali menanamkan budaya kepada siswa, karena dengan mengenalkan budaya sedini mungkin akan mudah terkenang. Kalau dulu ada permainan gatrik, gobak, kasti, sekarang sudah hilang dan tergantikan dengan game elektronik di gadget,” jelas Guru IPS SMP Negeri 14 Kota Serang, Mukadamu, S.Ag.
Pihak sekolah menjadi jembatan dari pemerintah. Tetapi nyatanya hanya beberapa daerah yang memberi kebijakan kepada kurikulum untuk memasukan Mulok di SD seperti mata pelajaran Jawa Serang (Jaseng) di Kota Serang.
“Dis sekolah kami ada kegiatan hias telor guna melestarikan muludan panjang. Mengunjungi Batik Banten, museum dan sebagainya sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan dan melestarikan kearifan lokal daerah. Berbagai kebudayaan daerah harus dipertahankan dan terus ada upaya mengenalkannya kepada anak cucu agar tidak punah,” paparnya.@IMAN
