Kementerian dan Lembaga Terkait Siapkan Pemberdayaan Ekonomi Bagi Para PMIB

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Pemerintah pulangkan Pekerja Migran Indonesia Bermasalah (PMIB) dari Malaysia sebanyak 339 orang, sebelumnya telah dilakukan sebanyak tiga gelombang pemulangan, dari sejumlah orang yang hendak dipulangkan yaitu sebanyak 7.200 orang PMIB.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri menjelaskan, dari PMIB yang telah dipulangkan itu banyak yang masih berusia muda.

“Ini harus menjadi perhatian kita. Mereka ini sebagian besar masih di usia produktif,” kata Femmy dalam Rapat Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi PMIB, secara daring, pada Rabu (18/8).

Femmy menerangkan, masalah yang dihadapi para PMIB yang dipulangkan itu adalah pulang tanpa memiliki sumber penghasilan. Hal itu, kata dia, bisa menimbulkan masalah baru.

Baca Juga  Pemerintah Dorong Gerakan Solidaritas dan Kedermawanan Penanganan Covid-19

Saat ini, pemerintah tengah merancang permodelan program-program pemberdayaan ekonomi bagi para PMIB yang sudah dipulangkan ke daerah asalnya. Hal itu dilakukan agar mereka bisa berdaya di negeri sendiri, dan tidak ingin kembali ke negeri orang.

“Supaya mereka berdaya di negeri sendiri. Nanti setelah upaya yang kita lakukan ini berhasil diharapkan mereka tidak kesana dan menjadi PMi bermasalah lagi,” ujar Femmy.

Kementerian dan Lembaga terkait telah menyiapkan program-program untuk memberdayakan ekonomi para PMIB. Dari Kementerian Sosial mencanangkan program Sentra Kreasi Atensi (SKA) dan balai-balai pelatihan ekonomi, Kementerian Ketenagakerjaan mencanangkan program Tenaga Kerja Mandiri dan Padat Karya, Kementerian Perindustrian mencanangkan program bimbingan capacity building untuk menumbuhkan wirausahawan baru.

Baca Juga  Menilisik Tugu Metrem di Tengah Taman Kota

Selanjutnya, Kementerian Pertanian mencanangkan program ketahanan pangan, PT PNM mencanangkan program PNM Mekar dan Ulamm, Kemenkop UKM menyediakan program KUR TKI, Kemendes PDTT menyediakan program BLT-DD dan Padat Karya Desa, dan BP2MI menyediakan program pelatihan wirausaha bagi PMI Purna.

“Program-program ini bisa kita afirmasi untuk memberdayakan mereka ini dan supaya betul-betul fokus kepada mereka,” tutur Femmy.

Femmy menuturkan, Total PMIB usia produktif pada gelombang 1-3 sebanyak 322 orang, terdiri dari Laki-laki: 160 orang , dan Perempuan: 162 orang. Jumlah itu bila dikategorikan dari daerah pemulangannya yaitu dari Sumatera Utara: 79 orang, Jawa Timur: 70 orang, Nusa Tenggara Barat: 51 orang, dan Jawa Barat: 22 orang.

Femmy meminta kepada Kementerian dan Lembaga terkait yang telah mencanangkan program-program pemberdayaan ekonomi bisa menerapkan model pemberdayaan ekonomi secara merata dari sebaran daerah-daerah tersebut. Dia juga meminta agar Kementerian dan Lembaga terkait berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah.

Baca Juga  Kemenko PMK Dorong agar Semua Pihak Ikut Besinergi dalam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

Selain itu, dia juga meminta program-program yang dicanangkan bisa merata dan tak ada tumpang tindih. Hal itu agar setiap PMI bisa mendapatkan pemberdayaan ekonomi.

“Kami mohon dukungan ibu dan bapak sekalian dari Kementerian dan Lembaga terkait beserta pemerintah daerah untuk mensukseskan program-program ini agar mereka bisa tetap berdaya di negeri sendiri,” pungkas Femmy.

Sebagai tindak lanjut, dalam rapat juga dibentuk tim kecil yang terdiri dari Kementerian Ketenagakerjaan dan BP2MI untuk mengawal keberlangsungan program-program pemberdayaan ekonomi untuk PMIB deportan tersebut. (*/cr2)

Sumber: kemenkopmk.go.id