Jakarta – Plt Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Jonni Mardizal melaporkan kilas balik dan tindak lanjut pembangunan pemuda dan olahraga kepada “PMK Bidang Taklimat #SMUnggul, Indonesia Maju” di kantor koordinasi Kementerian Kebudayaan dan Pembangunan Manusia telah disebarluaskan secara online, Rabu (29/12/2021).
“Pemberian penghargaan atlet lima (5) tahun ke belakang telah menunjukkan hasil yang memuaskan terhadap peningkatan prestasi atlet, sehingga perlu terus mendapat perhatian dalam hal penganggaran,” kata Jonni Mardizal, mewakili Menpora Zainudin Amali, dilansir beritasatu.com.
Jonni menyampaikan persiapan Indonesia dalam menjadi tuan rumah pada single event dan multi event perlu dipersiapkan secara matang dua tahun sebelumnya dan dicermati poin-poin atau timeline yang harus dipenuhi. Hal ini mengingat di tahun 2023, Indoneisa akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20, FIBA Basketball, MotoGP, dan multieven lainnya.
“Kesuksesan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Peparnas Papua dan WSBK di Mandalika, menjawab semua keraguan yang ada,” tuturnya.
Sebanyak 14 cabang olahraga dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) juga tak luput dari perhatian pemerintah di masa depan, sehingga diperlukan adanya percepatan pembinaan untuk meraih prestasi maksimal.
“Prestasi olahraga di tingkat internasional yang menjadi fokus dalam Desain Besar Olahraga Nasional untuk 14 cabang olahraga perlu ada percepatan prestasi, melalui pembinaan yang terpantau dan berkelanjutan yang terlihat baru bulutangkis (prestasi putri belum menonjol) dan angkat besi,” urai Jonni melanjutkan.
Dalam kesempatan itu Plt Sesmenpora juga menyampaikan perkembangan penyelesaian pencabutan sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) serta akan terus mengupayakan menuju kearah positif, termasuk pembenahan yang dilakukan di internal Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dan langkah kedepannya yang lebih baik.
Terkait proses revisi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, menurutnya akan diselesaikan
pada tahun 2022 dan diharapkan dengan ‘ruh’ Desain Besar Olahraga Nasional, Revisi UU SKN dimaksud dapat menjawab permasalahan dan solusi yang mumpuni dalam pembinaan keolahragaan nasional.
Sementara, untuk anggaran kepemudaan yang dinilai masih kecil, menurut Jonni belum sesuai dengan tagline Presiden terkait dengan pembangunan SDM yang berkualitas.
“Koordinasi lintas sektor kepemudaan yang masih ditataran kebijakan, dan akan diimplementasikan secara mendatail dalam Rencana Aksi Nasional Pembangunan Kepemudaan dan Desain Besar Kepemudaan Nasional,” pungkas dia.(*/cr2)