Kemenko PMK Perkuat Layanan Lansia Dengan Program ATENSI

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Ditengah Pandemi masyarakat yang rentang terpapar virus Covid-19 adalah penduduk lanjut usia atau lansia, di Indonesia sendiri penduduk lanjut usia sebanyak 9,92% dari total penduduk Indonesia, atau sebanyak 26,82 juta orang (BPS, SusenasMaret 2020). Penduduk lansia juga sering dihadapi dengan masalah kesehatan. Hal itu mengingat umur yang tak lagi muda dan faktor yang menua.

Penduduk lanjut usia atau lansia merupakan 9,92 % dari total penduduk Indonesia, atau sebanyak 26,82 juta orang (BPS, SusenasMaret 2020). Masalah yang sering dihadapi penduduk lansia adalah masalah kesehatan. Hal itu mengingat umur yang tak lagi muda dan faktor fisik yang menua. Lansia juga merupakan kelompok rentan terpapar virus corona Covid-19.

Baca Juga  Upaya Pemerintah dalam Menyerap Pegawai Penyandang Disabilitas

Plt Asisten Deputi Bidang Disabilitas dan Lansia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Ade Rustama menerangkan, pemerintah berusaha untuk mewujudkan lansia dengan penuaan yang sehat dan bahagia.

Untuk itu, kata Ade, pemerintah tengah merancang program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk mempersiapkan lansia sejahtera, bermartabat, dan bahagia sejak dini.

Baca Juga  Percepatan Penanganan Stunting, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Salurkan Bantuan Pangan Bergizi

“Persiapan itu di antaranya dengan membuat program jaminan sosial PKH dan BPNT untuk lansia, jaminan pensiun, dan jaminan kesehatan. Selain itu juga, pemerintah ingin mengaktifkan balai-balai sosial dan kesehatan yang bisa memenuhi kebutuhan lansia,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Kebijakan Program ATENSI, yang turut dihadiri perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait, pada Selasa (31/8).

Lebih lanjut, ade mengatakan, perlu penguatan akses layanan dalam proses intervensi lansia. Termasuk layanan fisik, mental spiritual dan kehidupan berkelanjutan. “Yang mana perlu juga ditambahkan aspek untuk mengakomodasi budaya dan kearifan lokal,” ucapnya.

Baca Juga  Pemerintah Minta Fokuskan Kalangan Remaja Guna Cegah Perilaku Berisiko Seks di Luar Nikah

Untuk program ATENSI, menurut Asdep Ade perlu diikuti dengan transformasi kelembagaan, Balai, Panti, Loka dan Layanan Kesehatan untuk memberikan layanan multifungsi menjadi layanan pusat keluarga dan komunitas. Sehingga keberadaan balai loka dan panti semakin mendekatkan masyarakat.

“Terkait proses integrasi layanan sudah bisa berjalan, dimulai dengan uji coba model,” terangnya. (*/cr2)

Sumber: kemenkopmk.go.id