MAJALAHTERAS.COM – Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat (AD) akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional. Acara akan dihelat pada Selasa (16/07/2019) di Hotel Aryaduta Jakarta.
Urgensi pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan menjadi hal yang penting, sehubungan dengan semakin maraknya ancaman terhadap ideologi Pancasila yang terlihat dari beberapa indikator. Oleh karenanya, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri mengatakan, acara digelar untuk meningkatkan sinergitas dalam wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional.
“Rakernas diselenggarakan dalam rangka meningkatkan sinergitas, keterpaduan dan koordinasi, dalam rangka optimalisasi pelaksanaan fungsi pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional di daerah, baik oleh Pemerintah Daerah maupun instansi vertikal lain yang menyelenggarakan fungsi teritorial,” kata Soedarmo di Jakarta, Minggu (14/07/2019).
Rakernas Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional, akan mengambil tema “Sinergitas Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional dalam rangka Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.
Acara tersebut direncanakan akan diikuti oleh kurang-lebih 100 peserta, yang terdiri dari 34 Orang Sekda Provinsi se-Indonesia, 17 Orang Perwakilan Komando Daerah Militer, 30 Orang Perwakilan TNI AD, 19 Orang Perwakilan Unsur Kemendagri, dengan menghadirkan sejumlah Narasumber, yaitu: Bapak Tjahjo Kumolo (Menteri Dalam Negeri), Jenderal TNI Andika Perkasa (KASAD), Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo (Gubernur Lemhanas), Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.IP, M.Si (Aster Kasad), Wishnutama Kusubandio (Komisaris Utama Net Mediatama Televisi) dan Dr. Prabawa Eka Soesanta, S.Sos., M.Si (Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan, Kemendagri).
Pembinaan Wawasan Kebangsaan masih menjadi fokus penting Pemerintah guna menyikapi dinamika lingkungan strategis global yang secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap dinamika nasional, yaitu kompetisi perdagangan antar negara adidaya (terutama Amerika vs China), perkembangan pesat teknologi informasi, konflik dan separatisme di beberapa negara kawasan Timur Tengah.
Oleh sebab itu, maka konteks Nawa Cita butir pertama yaitu “menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara”, perlu diaktualisasikan. (rls)