Kejati Banten Ungkap Kasus Pengadaan Komputer UNBK

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Bidang Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Banten melakukan penyidikan Dugaan Korupsi Pengadaan Komputer UNBK pada Dinas Pendidikan Provinsi Banten tahun 2018 yang mengakibatkan Kerugian Negara sekitar Rp 6.000.000.000. Demikian disampaikan Asisten Intelijen Kejati Banten, Yuliano, SH. MH.

“Bahwa pada tanggal 13 Januari 2022 Bidang Pidana Khusus Kejati Banten telah melakukan penyelidikan atas dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Komputer Dalam Rangka Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sebanyak 1800 unit bagi SMAN dan SMKN se-Provinsi Banten yang bersumber APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2018 sebesar kurang lebih Rp. 25.000.000.000.” ungkapnya. Selasa (25/1/2022)

Baca Juga  Ketua GP Ansor Pandeglang Yakin Polri Punya Alat Bukti yang Kuat Melakukan Penahanan Bahar bin Smith

Ia menambahkan, adapun hasil penyelidikan yang telah dilakukan oleh Tim Penyelidik, pada tahun 2018, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten melakukan kegiatan Pengadaan Komputer.

“Pengadaan komputer ini dalam Rangka Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sebanyak 1800 unit bagi SMAN dan SMKN se-Provinsi Banten Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh pihak ketiga (Kontraktor/Rekanan) PT. AXI yang diduga dalam pelaksanaanya terjadi penyimpangan,” jelasnya.

Adapun bentuk/modus penyimpangan yang dilakukan, Ia melanjutkan, yaitu kontraktor/rekanan mengadakan barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak dan juga barang yang dikirim jumlahnya tidak lengkap/tidak sesuai sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak.

Baca Juga  HPN 2021 Menteri Sosial Puji SMSI Bangun Peradaban

“Bahwa kegiatan tersebut diduga menimbulkan kerugian negara yang nilai sementara sesuai temuan penyelidik sekitar Rp. 6.000.000.000,- namun untuk pastinya nanti akan dikordinasikan dengan pihak auditor independen,” sambung Dia.

“Pada akhirnya penyelidik berkesimpulan telah ditemukan perbuatan melawan hukum terhadap Pengadaan Komputer Dalam Rangka Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang mengakibatkan kerugian Negara,” katanya.

Baca Juga  Praktik ritual sebuah sekte atau aliran sesat di Kenya Tewaskan 89 orang

Masih kata Yuliano, sehingga pada hari ini Selasa tanggal 25 Januari 2022 terhadap penganganan perkara tersebut ditingkatkan dari Proses Penyelidikan ke Proses Penyidikan dengan dugaan melanggar Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 3 Jo pasal 18 Undang-Undang R.I. Nomor: 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang R.I Nomor: 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.@Juanda