Kamu Harus Tau, Napi Wanita di Rutan Serang Lakukan Hal Ini Selama Menjalani Masa Pidana

oleh
oleh -

SERANG – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Wanita Rutan (Rumah Tahanan Negara) Serang mengkreasikan diri dengan cara membuat sejumlah barang berbahan dasar benang yang dirajut dan memiliki nilai ekonomis.

Rutinitas ini dilakukan para WBP Wanita untuk memanfaatkan waktu luang mereka selama menjalani masa hukuman dan mengisinya dengan kegiatan yang Positif.

Suwanto. SH selaku Petugas yang memberikan Pembinaan mengatakan, jika kegiatan tersebut merupakan salah satu wadah yang disediakan oleh Rutan Serang dengan tujuan memberikan pembinaan terhadap para WBP agar dapat menjadi bekal mereka setelah selesai menjalani masa hukumannya.

“Dengan memberikan kegiatan Positif seperti ini tentunya kami disini mengharapkan jika mereka pulang nanti dapat terus mengembangkan keahlian mereka dalam hal merajut, yang mungkin kedepannya bisa menjadi peluang usaha bagi mereka dan meningkatkan nilai ekonominya,” Kata Suwanto saat ditemui di Gazebo Kreasi Rutan Serang, Rabu (17/11/2021).

Dirinya juga menjelaskan sampai dengan saat ini WBP Wanita telah menghasilkan sejumlah produk hasil merajut dan membuktikan bahwa produk yang mereka buat memiliki nilai ekonomis.

“Hingga saat ini hasil kerajinan merajut yang telah mereka buat baru seperti, Dompet, Tas, Tempat Tissue, Peci, dan Bandana. Nanti kedepannya mungkin aka ada produk lainnya yang akan kami kreasikan Kembali mengikuti trend dan permintaan yang ada,” jelas Lelaki yang akrab disapa Wanto.

“Untuk pemasaran dan penjualan hasil kerajinan merajut ini memang masih sebatas ruang lingkup internal Rutan Serang saja, seperti kita tawarkan dan jual kepada para keluarga WBP yang datang berkunjung atau kepada para staf dan petugas di Rutan Serang,” Tambahnya.

Hasil penjualan barang kerajinan tersebut diberikan langsung kepada para pengrajin WBP Wanita sebagai bentuk apresiasi dari pihak Rutan dan juga penyemangat bagi mereka yang mengerjakan sehingga termotifasi untuk dapat mengembangkan keahlian mereka setelah selesai menjalani masa hukumannya.

“Kami berikan dan kembalikan kepada mereka yang mengerjakan, dalam bentuk tunai jika memang mereka membutuhkan, atau diserahkan kepada keluarga mereka terkadang juga kita belikan barang-barang yang memang mereka butuhkan,” tutupnya. (Dede).