Majalahteras.com – Pemasalahan Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan (SARA) akan semakin meningkat menjelang kontestasi Pilkada Serentak 2018. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengingatkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk melakukan langkah-langkah preventif konflik tersebut sejak dini.
“Konflik horizontal, konflik dari isu primordial seperti masalah SARA dan ras keturunan akan meningkat. Polri perlu melakukan langkah-langkah antisipasi dini agar energi bangsa kita tidak habis untuk hal-hal yang tidak produktif seperti ujaran kebencian dan provokasi,” tegas Jokowi saat menjadi Irup HUT ke-71 Bhayangkara di Monas, Gambir, Jakarta, Senin (10/7).
Menurut Jokowi, Polri perlu menciptakan pengaman Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu Serentak 2019 sejak dini. Sehingga potensi dari berbagai konflik tidak sampai meluas.
Apalagi, aksi teror penyerangan terhadap Polri juga kian marak. Artinya, Polri juga harus terus menjaga kebhinnekaan yang telah menjadi kodrat bangsa Indonesia.
Kepala Negara memerintahkan, agar Korps Bhayangkara dapat terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sehingga, Polri tetap bertindak profesional dalam menjalankan setiap tugas yang diembannya.
Terlepas dari itu, Jokowi mengapresiasi kinerja Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban (kamtibmas). Khususnya, saat Ramadhan dan Lebaran 1438 H.
Pasalnya, seluruh masyarakat merasa aman, lalu lintas mudik lancar, serta angka kecelakaan lalu lintas yang turun drastis. Selain itu, harga kebutuhan bahan pokok juga relatif stabil saat Ramadan dan Lebaran.
“Atas nama negara dan pemerintah saya sangat berterima kasih, sangat apresiasi pada kerja keras Kepolisian RI pada pengabdian seluruh personil Kepolisan RI dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Sehingga hasilnya tampak, hasilnya telah nyata,” demikian Jokowi. (jem)