MAJALAHTERAS.COM – Sebagai salah satu syarat untuk mencari kerja yaitu kartu kuning atau AK1. Dalam sehari jumlah rata-rata masyarakat membuat kartu kuning sebanyak 100-200 orang datang ke kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi.
Kepala Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kota Bekasi, Sektiati Andiani menuturkan, sejak hari pertama masuk kerja, warga sudah banyak yang datang untuk mengurus kartu kuning.
“Untuk saat ini, jumlah warga yang datang mengurus kartu kuning mencapai 200 orang setiap harinya. Karena banyak warga yang ingin melamar pekerjaan, terpaksa harus terlebih dahulu mengurus kartu kuning sebagai salah satu persyaratan melamar kerja,” paparnya.
Pihaknya berjanji akan berupaya memfasilitasi warga untuk mendapat pekerjaan, yakni dengan cara mengadakan job fair yang bekerja sama dengan sejumlah perusahaan yang ada di Kota Bekasi.
“Kami akan berupaya untuk memfasilitasi warga yang ingin bekerja melalui job fair dan tentunya bekerja sama dengan perusahaan bahkan kami sudah mengajukan permohonan kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) untuk memfasilitasi lapangan kerja. Sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di Kota Bekasi,” sambung Dian.
Didominasi banyaknya pencari kerja dari Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dibanding dengan tingkat lainnya, deperti Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma ataupun Sarjana.
Pencaker dari SMK di tahun kemarin mencapai 16.167 jiwa lebih besar daripada SMA yang hanya berjumlah 4.758 pencaker.
“Betul, dominan pencaker dan pembuatan AK1 dari SMK. Rata-rata per harinya 300 pencaker yang membuatnya. Biasanya Disnaker dipadatali pencaker dalam pembuatan AK1 di masa-masa tertentu. Misalnya seperti masa kelulusan sekolah, menjelang lebaran dan tahun baru,” ujarnya.
Maka dari itu, guna mempercepat pembuatan AK1 untuk pencaker. Selain di kantor Disnaker para pencaker bisa langsung membuatnya di Mal Pelayanan Publik, Jalan Insinyur Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi. (ADVERTORIAL)
