Di atas panggung peradaban, di antara gelombang sejarah yang mencatat nama-nama besar, hanya mereka yang memberi yang akan tetap abadi. Kekuasaan tanpa kebermanfaatan hanyalah bayang-bayang semu yang sirna ditelan waktu. Tetapi kekuasaan yang berbagi, yang mengalir laksana sungai memberi kehidupan, itulah yang menjadikannya tak lekang oleh zaman.
Ir. HM. Ridwan Hisyam adalah sosok yang memahami bahwa berbagi bukanlah kehilangan, melainkan pelipatgandaan makna. Politik bukan sekadar tentang menaklukkan, tetapi tentang menumbuhkan, bukan hanya tentang mengambil, tetapi tentang menyalurkan.
Jika Ali Syariati berkata, “Kebangkitan manusia dimulai dari kesadaran,” maka Republik Langit berbisik lebih jauh: Kesadaran yang sejati adalah ketika seseorang tidak hanya memahami kebenaran, tetapi juga mengamalkannya dengan tangan yang memberi, bukan sekadar menggenggam.
Ridwan Hisyam bukan hanya politisi, tetapi arsitek peradaban, ia tidak sekadar menempati ruang kekuasaan, tetapi menciptakan ruang bagi banyak orang untuk tumbuh dan berkembang. Sebab, berbagi dalam politik bukan sekadar kebaikan, melainkan investasi yang tak akan rugi. Ia adalah energi abadi yang akan terus hidup dalam hati rakyat dan halaman sejarah bangsa.
Hari ini ia memberi, esok ia akan dikenang. Hari ini ia berbagi, selamanya ia akan menjadi cahaya. Karena di antara banyak pemimpin yang hanya ingin memiliki, sedikit yang memahami bahwa keagungan sejati ada dalam memberi.
Ridwan Hisyam, teruslah menebar cahaya. Sebab dunia bukan tempat untuk mengumpulkan, tetapi tempat untuk menanam benih kebaikan yang akan berbuah di kehidupan yang lebih luas.
#JK #RepublikLangit
#RidwanHisyam
#PolitikBerbagi
#JalanKeabadian