Ternyata tidak semua gedung perkantoran tingkat kekosongannya (vacancy) meningkat. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengklaim gedung perkantoran miliknya di wilayah Grogol malah kelebihan peminat.
Wakil Direktur Utama APLN Indra W Antono memperkirakan, salah satu penyebab mengapa gedung perkantoran di wilayah Grogol meningkat lantaran suplainya yang masih sedikit. Berbanding terbalik dengan di area Central Business District (CBD) yang sudah over suplai.
“Memang tergantung suplainya. Kami suplainya terbatas, tapi demand-nya besar. Memang di daerah tertentu suplainya sudah terlalu banyak,” tuturnya saat dihubungi detikFinance, Rabu (2/8/2017).
Selain itu, menurut Indra di Grogol juga memiliki kelebihan dekat dengan pusat-pusat perdagangan dan apartemen. Selain itu dekat juga dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Kalau di CBD mungkin di tengah kota, tapi memang punya prestisius tersendiri. Dan harganya juga mahal, kelas A itu,” imbuhnya.
Sebelumnya Indra mengatakan, bahwa gedung perkantoran di area Grogol milik PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) saat ini okupansinya sudah 100%. Bahkan hingga saat ini masih ada permintaan.
“Perkantoran sebenarnya minatnya masih banyak ke kami, tapi kita sudah enggak ada stok lagi. Kaya perkantoran di Podomoro City di Grogol itu permintaannya sudah banyak. Okupansinya sudah 100%. Kapasitasnya 1 lantai 2.000 m2, itu ada 35 lantai, itu sudah habis semua,” tukasnya.
Sekadar tahu, lembaga konsultan properti, Savills mencatat adanya peningkatan tingkat kekosongan (vacancy) gedung perkantoran di area Central Business District (CBD) meningkat. Pada semester I 2017 vacancy gedung perkantoran di area CBD mencapai 18,4% atau naik 2,7% dibanding semester sebelumnya. (rm)