TANGERANG SELATAN – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah membahas kerja sama perdagangan bebas antara Indonesia dengan Turki.
Dalam membahas kerja sama tersebut Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita melakukan pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Turki Fikri Isik dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) di BSD, Tangerang, Kamis malam (12/10/2017).
Mendag Enggartiasto mengatakan dalam pertemuan itu, Indonesia dan Turki sepakat untuk membahas lebih lanjut terkait kerja sama perdagangan bebas melalui Indonesia Turkey – Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).
Menurutnya, saat ini Turki menawarkan kerja sama pada sektor energi terbarukan dan pertahanan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo mengungkapkan, saat ini kerja sama tersebut masih dalam tahapan pembahasan dan belum memiliki kesepakatan final terkait sektor apa saja yang dilakukan kerja sama.
“Jadi, kerja sama persisnya akan dibahas di forum kementerian yang bersangkutan. Kamj baru bicara kerja sama dua pihak, khususnya di perdagangan dan investasi,” kata Iman di lokasi acara.
Iman mengatakan, negoisasi kedua negara ditargetkan akan dimulai pada Desember mendatang, dan pelaksanaan kerja sama ditargetkan bisa dilaksanakan pada 2019 mendatang.
Menurutnya, kerja sama perdagangan Indonesia dan Turki menjadi strategis karena bisa menjadikan Turki sebagai penghubung kepada negara-negara lain di kawasan Asia Tengah, Afrika dan Timur Tengah.
“Kami tidak hanya melihat Indonesia dengan Turki. Tapi juga Indonesia dengan negara-negara lain,” jelas Iman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Turki mencapai 712,9 juta dollar AS bagi Indonesia, dengan nilai ekspor sebesar 1 miliar dollar AS dan impor sebesar 311 juta dollar AS.(man)***