Indonesia Dukung Kesehatan Digital Untuk Perkuat Sistem Kesehatan Nasional

oleh
oleh -
Ilustrasi Kesehatan/Net

Majalahteras.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi menegaskan Indonesia mendukung pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat sistem kesehatan nasional.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Oscar dalam Global Health Digital Partnership (GDHP) Summit ke-4 yang diselenggarakan di New Delhi India, menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dari Aceh sampai Papua menerapkan teknologi digital kesehatan seperti telemedicine untuk kemudahan akses pelayanan kesehatan.

Delegasi RI berpartisipasi aktif dalam setiap agenda pembahasan, termasuk menjadi pembicara dan co-chair diskusi panel. Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Trisa Wahjuni Putri yang berkesempatan menjadi Co-Chair di panel “Integrated Platforms for e-Learning aimed at Capacity Building for the Global Health Workforce” menekankan bahwa Indonesia terus memperkuat pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk mencapai layanan kesehatan yang berkualitas.

Baca Juga  Bambang Trihatmodjo Minta Pemerintah Tutup Kasus Utang Dana Talangan Sea Games 1997 Sebesar Rp 35 Miliar

GDHP Summit yang dihadiri 24 negara dibuka oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India Jagat Prakash Nadda.

Nadda menyampaikan bahwa pertemuan GDHP merupakan kolaborasi internasional antara pemerintah dan organisasi multinasional, dengan didukung oleh WHO, untuk meningkatkan kesehatan dengan penggunaan kesehatan digital terbaik.

Direktur Jenderal WHO Thedros Adhenom Gebreyesus menyampaikan bahwa teknologi digital telah mengubah pelayanan kesehatan untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer dan mencapai tujuan SDG.

Baca Juga  Tiga Juta Liter Air Bersih dari Perumdam TKR untuk Bantu Warga Tangerang

WHO akan menyusun strategi global terhadap kesehatan digital, dan bulan depan WHO akan menerbitkan pedoman pertama tentang kesehatan digital.

GDHP Summit ke-4 menghasilkan New Delhi Declaration on Digital Health for Sustainable Development yang pada pokoknya berisikan komitmen untuk mempercepat dan mengimplementasikan intervensi Kesehatan Digital yang sesuai dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat sampai dengan 2023.

Baca Juga  Menilik Sejarah Keraton Surosowan

Summit juga menekankan pentingnya prioritas kesehatan nasional terhadap intervensi kesehatan digital, kebijakan yang diterapkan masing-masing negara untuk mengimplementasikan kesehatan digital secara signifikan, dan investasi kesehatan untuk kesehatan digital. (antara/jem)