MAJALAHTERAS.COM – Dalam suasana hari jadi PGRI ke-75, ranting IV PGRI Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak mengadakan Silaturahmi & Temu Kangen Guru dan Kepala Sekolah yang Memasuki Purna Bakti di lingkungannya, pada Kamis (26/11/2020).
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung SDN 03 Pagelaran, Kecamatan Malingping ini merupakan acara dadakan untuk meluapkan rasa kangen dengan mengundang para abdi negara yang baru memasuki masa pensiun, agar jalinan tali silaturahmi tidak terputus.
“Alhamdulillah acara demi acara pelaksanaan lebih Hidmat, budaya dan kegiatan-kegiatan ini oleh pengurus ranting PGRI Gusek IV Kecamatan Malingping bisa ditindak lanjuti karena ini merupakan pengakuan dari jasa-jasa pengabdian guru yang telah ditorehkan kepada Gusek IV khususnya, yaitu torehan emas yang sangat berharga bagi keluarga kami,” kata Mohamad Saripudin, Ketua MKKS Gusek IV Kecamatan Malingping saat ditemui setelah usai acara.
Kata Saripudin, ada 8 orang yang sudah tidak aktif karena memasuki masa pensiun dan 1 orang yang meninggal dunia (Epin Suhendar, Kepala SDN IV Pagelaran), yakni 4 orang guru tenaga kependidikan dan 4 orang kepala sekolah. Sehingga agar KBM bisa berjalan, maka kekosongan tenaga yang ditinggalkan karena habis masa tugasnya tersebut perlu diisi kembali.
“Untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan guru yang ada di sekolah, kami akan mengupayakan agar ada pengangkatan sukwan (Tenaga suka relawan -red) sementara sambil menunggu kebijakan dari dinas,” ujar Udin sapaan sehari-harinya.
“Untuk kepala sekolah, kami diberikan mandat oleh dinas, diberikan tugas tambahan dari sekolah A ke sekolah B sekolah yang tidak ada kepalanya (merangkap -red) sambil menunggu pengangkatan kepala sekolah baru,” tambahnya.
Sementara, Ahmad Koharudin, Kepala sekolah yang sudah memasuki Purna Bhakti merasa bersyukur telah diberikan amanah sebagai seorang tenaga kependidikan sampai akhir masa jabatannya.
“Bersyukur, sekalipun sudah pensiun, dunia pendidikan tetap masih terasa melekat,” ucapnya.
Menyinggung soal belajar secara online, ia mengatakan tidak efektif. Bahkan, kata dia, yang namanya anak-anak dibimbing saja masih susah, apalagi belajar menggunakan Hp maksimal 5 menit selebihnya main game.
Koharudin berharap, guru yang masih aktif agar lebih maju dari senior-seniornya. Karena menurutnya guru itu ujung tombak dunia pendidikan.
“Lebih giat lagi belajar, bukan anak-anak saja, guru juga harus belajar, jangan sampai ketinggalan, jangan merasa puas dengan keadaan sekarang,” pesannya. @RIZAL ISKANDAR