Pemerintah mencanangkan program sejuta rumah sejak April 2015 lalu. Realisasi program sejuta rumah hingga akhir 2015 mencapai 699.770 unit. Sedangkan sepanjang tahun 2016 terbangun 805.169 unit rumah.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin mengatakan, hingga akhir Juli 2017 ini, realisasi program sejuta rumah telah mencapai 499.702 unit.
Jumlah ini terdiri dari 414.223 unit dari target 712.987 unit sampai akhir tahun untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 85.479 unit dari target 287.013 unit untuk rumah non MBR.
Menurutnya, angka penyerapan rumah MBR ini meningkat dari tahun sebelumnya, sehingga optimistis hingga akhir tahun nanti target bakal tercapai.
“Kita tetap memprediksi bisa mencapai. Tapi paling tidak dia lebih maju dari tahun 2016,” katanya saat dihubungi, Senin (14/8/2017).
Adapun jumlah rumah MBR yang dibangun sampai saat ini di antaranya dibangun oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR, Pemerintah Daerah, pengembang, LSM, CSR dan masyarakat. Kementerian PUPR menyumbang pembangunan 115.214 unit rumah yang terdiri dari rusunawa, rumah khusus dan rumah swadaya. Sedangkan Pemda menyumbang 133.888 unit rumah.
Sementara pengembang yang terdiri dari REI, Perumnas, Apersi, Apernas, Asperi, dan Asprumnas baru menyumbang 65.827 unit rumah dari target 355.349 unit. Dan sisanya disumbangkan oleh pembangunan dari CSR dan masyarakat.
Menurutnya, target ini bakal tercapai dengan mendorong pengembang membangun rumah-rumah dengan tipe vertikal di kota-kota besar. Sementara di luar kota besar, kata dia akan lebih banyak pengembang yang membangun menyusul minat masyarakat yang ternyata tinggi akan rumah subsidi.
“Daerah yang Beliau (Presiden) datangin itu kan ada di Riau, Balikpapan, Bekasi. Artinya yang beliau datangin itu minta lebih banyak dibangun. Artinya pasar ada. Peluang buat bisnis, bukan pemerintah yang bangunkan,” ucapnya.
“Tahun depan progresnya harus lebih tinggi lagi karena jumlah dananya pun lebih banyak lagi, setiap tahun bertambah. Jadi kita berharap targetnya pun bertambah. Dan kita mencoba dengan teknologi yang lebih sederhana, sehingga di samping jumlah lebih banyak, juga kualitas percepatannya lebih baik,” tukasnya. (rm)