Harga Kedelai Melambung, Omzet Pengusaha Tahu Turun Drastis

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Harga kacang kedelai melambung tinggi, berdampak pada para pelaku usaha pembuatan tahu tempe di Kota Tangerang. Bahkan beberapa hari terakhir tahun dan tempe sempat hilang dari peredaran.

Kenaikan bahan baku tahu dan tempe sangat dirasakan oleh pengusaha tahu dan tempe. Bahkan, harus memutar otak agar tidak menghentikan produksi.

Aep salah satu pengusaha tahu asal Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang, mengaku, untuk bisa terus memproduksi tahu, dirinya harus rela dengan mengambil keuntingan sedikit dan memilih mempertahankan tenaga kerja.

Baca Juga  Tinjau Langsung, Biro Perencanaan Kemenkumham Lakukan Pengecekan Segala Jenis Pelayanan dan Fasilitas di Rutan Bangil

“Harga tahu sudah dinaikan dari harga 28.000 rupiah perpapan menjadi harga 30.000 rupiah perpapan, hanya dinaikan sebesar 2.000 rupiah saja, keuntungan pun tidak ada, hanya pas-pasan untuk bayar gaji karyawan saja. Jelas omzetnya pun turun drastis,” kata Aep, pemilik usaha tahu di Jl. Irigasi Sipon RT.05/RW.04 Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Rabu (7/1/2021)

Baca Juga  Bagikan NIB, Jokowi Tekankan Pentingnya Izin bagi UMKM

“Saya berharap, pemerintah segera menurunkan harga kedelai seperti harga lama 7.000.per kg, bisa kembali normal. Disaat pandemi covid-19 harga kedelai jangan dinaikan, pembelipun menangis dikarenakan harga tahu dan tempe naik,” imbuhnya.

Harga kacang kedelai, Aep menjelaskan, sangat tinggi dari hari harga 7.000/kg sekarang naik menjadi harga 9.200/kg.

“Harapan ke depan, pemerintah bisa segera menurunkan harga kacang kedelai, agar kami bisa mendapatkan keuntungan. Harga minyak goreng juga ikut naik, dulunya satu curigen dengan harga 160.000/curigen isi 20 kg, sekarang naik menjadi harga 200.000 rupiah,” jelasnya.@Muhamad S

Baca Juga  Kapak Banten Gerakkan Bentang 1000 Spanduk, Desak Kejati Banten Tindak Tegas