World Bank atau Bank Dunia menyatakan, harga beras di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara Asean lainnya. Tak tanggung-tanggung, selisih harganya mencapai 20%.
“Kami memperkirakan, konsumen Indonesia membayar hingga 20% lebih mahal untuk makanan mereka,” kata Country Director untuk Indonesia dan Timor-Leste, East Asia dan Pacific World Bank, Carolyn Turk.
Menurutnya, pendapatan petani di Indonesia masih di bawah USD1 atau setara Rp15.207 per hari, yang mana itu artinya dalam setahun diperkirakan penghasilan petani Indonesia hanya kurang dari USD341 atau setara Rp5 juta saja.
“Yang kita lihat adalah bahwa pendapatan banyak petani marjinal sering kali jauh di bawah upah minimum, bahkan sering kali berada di bawah garis kemiskinan,” ungkapnya.