MAJALAHTERAS.Com – Masyarakat tersenyum ceria menikmati atraksi air mancur menari-nari bermandikan cahaya LED di Enggal Elephant Park (EEP) Sabtu (9/2/2018). Sejak lahirnya provinsi ini 32 tahun lalu, masyarakat baru memiliki RTH (Ruang Terbuka Hijau) di jantung Kota Bandar Lampung.
Anak-anak, remaja, hingga orang tua terlihat bahagia menikmati gratis RTH EEP sejak pagi hingga malam. Mereka berselfi ria, bermain skateboard, basket, futsal, sepeda BMX, hingga duduk-duduk menikmati nuansa RTH yang berdesain modern.
Lapangan Enggal yang sebelumnya becek dan kumuh telah “di-make over” pada tiga tahun kepemimpinan Gubernur Ridho Ficardo. Lapangan bersejarah tersebut menjadi taman kota terbuka yang cantik dan sekaligus ikon baru provinsi ini.
Masyarakat dan para pengamat Unila sudah lama menyoal ketiadaan RTH di Kota Bandar Lampung. Yang ada hanya hutan kota dan taman kota, belum ada ruang terbuka hijau yang bisa menjadi lokasi gratis joging track dan rekreasi masyarakat.
Terakhir, sastrawan dan pengamat menyoal ketiadaan RTH pada diskusi tentang “Culture Shock dalam Pembangunan Kota” yang digelar Lamban Sastra di Jl. Imam Bonjol No.544 A, Kemiling, Bandar Lampung, setahun yang lalu, Sabtu (11/3/17).
Citra Persada, akademisi Unila, sempat juga menyoal pesatnya pembangunan kota tanpa mengindahkan kebutuhan masyarakat akan RTH, maka akan menjadi kota yang tak ramah bagi warganya.
Gunawan Handoko, tokoh pendidikan, bahkan sempat menulis soal kekagetannya ketika groundbreaking Mall Carrefour di Wayhalim. Pemerintah terkesan mengedepankan mall ketimbang mewujudkan RTH, tulisnya.
Kini, mimpi tersebut terwujud sudah. Gubernur Ridho bersama istri dan anak-anak ikut menikmati bahkan berselfia ria bersama masyarakat pada hari pertama dibukanya EEP. Mereka sekeluarga turut bergembira bersama masyarakat.
Esoknya, Minggu (11/2/2018), banyak keluarga bermain di lokasi tersebut. Para remaja yang biasanya bermain skateboard malam hari di Jl. Pangkalpinang, Pasar Tanjungkarang, kini bisa mengekspresikan diri di tempat khusus skateboard.
Ada pula anak-anak bergembira dengan sepeda BMX . Bocah-bocah bersuka cita di lapangan basket dan futsal. Para remaja bersama teman-temannya berfoto dengan latar belakang berbagai lukisan realis ikon wisata Lampung. Ada pula tempat solat dan toilet.
Malam hari pertama pembukaan EEP, para wanita senam gembira mengikuti irama dari sound system, berikut layar lebar LCD dan teknologi light emitting diode (LED) yang dipersembahkan Mika Musik Production asuhan Hary Kohar.
Lampu LED pertama dipakai di Stadion Allianz Arena, Munchen, Jerman dan saat Piala Dunia 2014 di Brasil. Mika Musik Production mempersembahkannya untuk masyarakat saat pembukaan EEP.
Ridho Ficardo menyadari indeks kebahagiaan masyarakat Lampung masih tergolong rendah. Dia berharap dengan kehadiran RTH mampu mengubah kawasan terbuka jadi lebih baik bagi masyarakat untuk melepas kepenatan, tempat bermain, dan sosialisasi masyarakat.
Secara keseluruhan, revitalisasi ini sudah berjalan dengan baik, namun masih ada beberapa yang perlu perbaikan. “Kita berharap tahun ini revitalisasinya dapat terselesaikan dengan baik,” kata Gubernur muda tersebut.
Terimakasih Pak Gubernur, Lampung sekarang punya ruang terbuka hijau, ada air mancur bisa joget lagi. Tabik pun. (Herman Batin Mangku).