MAJALAHTERAS.COM – Meski jumlah Bed Occupancy Ratio (BOR) di Sumsel terus mengalami penurunan, antisipasi ketersediaan kamar untuk pasien Covid 19 tetap dilakukan Gubernur Sumsel H. Herman Deru. Bahkan Pemprov Sumsel telah mempersiapkan tiga tower tambahan di Asrama Haji Palembang dengan kapasitas tampung hingga 500 orang pasien.
Ke tiga tower tersebut masing-masing yakni Tower Mekkah, Tower Madinah dan Tower Jeddah. Peninjauan kesiapan penambahan kamar itu dilakukan Gubernur Herman Deru didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra. Lesty Nurainy, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, Direktur Swarna Dwipa Hotel, Rebo Iskandar, dan Kasat Pol PP Provinsi Sumsel Aris Saputra, Rabu,(14/7) pagi.
Usai melakukan peninjauan Herman Deru mengatakan, bukan hanya di asrama haji saja namun persiapan penambahan kamar juga dilakukan di wisma atlet Jakabaring sebanyak dua tower lagi. Hal ini tak lain untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan pasien Covid di Sumsel.
“Ada tiga tower yang kita siapkan. Dan Kamar-kamar ini kita upayakan selalu siap termasuk nakes dan fasilitasnya” tegasnya.
Saat ini jelas Herman Deru sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tes PCR atau rapid antigen dan lainnya. Masyarakat hendaknya tidak perlu lagi ragu untuk melakukan isolasi mandiri (isoman). Sebab Pemprov telah menyiapkan wisma atlet dan Asrama Haji sebagai tempat isolasi mandiri yang memadai. Untuk di Wisma Atlet saat ini tercatat baru 78 kamar terisi dari 300 kamar yang disediakan.
“Jika di rumah ada anak kecil atau ada orang tua atau keluarga komorbid (penyakit penyerta) tidak perlu ragu cari tempat isolasi. Pemprov siapkan ini dengan gratis tanpa biaya tanpa pungutan,” ujarnya.
Berdasarkan data terkini lanjut Herman Deru, tingkat penyebaran Covid 19 di Sumsel cenderung fluktuatif. Bahkan yang cukup menggembirakan, dimana tingkat kesembuhan pasien Covid 19 di Sumsel sangat tinggi mencapai 84 persen lebih tinggi dari nasional 81 persen.
” Tingkat keterisian kamar atau BOR kita juga sudah turun terus. Dari 79 persen sekarang sudah 77 persen. Ini juga berkat upaya maksimal Pemprov Sumsel menyediakan layanan bagi saudara-saudara kita yang terpapar Covid,” jelas Herman Deru.
Menurutnya kamar-kamar yang disiapkan tersebut diutamakan untuk pasien dengan gejala ringan atau OTG. Sementara untuk mereka yang bergejala berat diarahkan ke RS rujukan.
Lebih jauh, Herman Deru mengatakan untuk skala provinsi BOR sangat variatif karena itu antar kepala daerah harus saling berkoordinasi dan berkomunikasi. Iapun meminta masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi Covid. PPKM yang dijalankan diharapkan dapat menekan penyebaran Covid- 19 di Sumsel.
“Mari kita hadapi pandemi ini dengan ketangguhan psikologi dan kesiapan. Serta tidak panik. Karena panik dapat menurunkan imun,” jelasnya.
Sementara itu Kadinskes Provinsi Sumsel Dra Lesty Nuariny mengatakan, sebanyak 500 kapasitas bed yang disediakan tersebut terdiri dari 270 kamar. Untuk isolasi mandiri, masing-masing kamar disediakan bagi 1 sampai 2 pasien.
“Selain kita siapkan di Asrama Haji ini kita juga akan tambah 2 tower lagi di Wisma Atlet,” jelasnya.
Dalam peninjauannya itu Gubernur HD dan rombongan tampak mengecek kamar di Gedung Mekkah terlebih dahulu. Tak hanya kesiapan tempat tidur, tapi fasilitas kamar mandi, sirkulasi dan lainnya juga menjadi perhatian . Setelah di Gedung Mekkah, Gubernur dan rombongan melanjutkan peninjauannya di Gedung Jeddah yang berada tak jauh dari gedung sebelumnya.***