MAJALAHTERAS.com – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie menyerahkan bantuan sembako, peralatan dapur, dan family kit, ( kepada 12 kepala keluarga (KK) terdampak musibah kebakaran yang terjadi di Perumahan Sahbandar, Jalan Pelayaran, Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah.
Selain itu, orang nomor satu di Kaltara ini juga menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp 2 juta kepada 12 KK terdampak. Ada 37 jiwa yang saat ini mengungsi di rumah warga sekitar atau tempat keluarganya. Empat rumah ludes dalam peristiwa kebakaran itu.
Gubernur mengatakan, Kota Tarakan adalah salah satu daerah yang sangat rawan terjadi kebakaran yang pada umumnya karena disebabkan korsleting atau hubungan arus pendek listrik. “Saya berkali-kali menganjurkan kepada masyarakat dan Pemkot Tarakan bersama PT PLN untuk mengecek atau mengaudit instalasi listriknya. Minimal 5 tahun sekali dicek,” ujar Gubernur.
Instalasi listrik yang sudah lama itu perlu diganti. Menurutnya masyarakat tidak boleh lalai dan menganggap sepele hal ini. Karena dampaknya sangat fatal. “Selain kerugian materil, juga bisa menimbulkan dampak kesehatan, bahkan jiwa. Untuk itu, pencegahan harus dilakukan,” ujarnya.
Kata Gubernur, warga yang rumahnya terbakar, bisa mengajukan renovasi rumah ke Dinas PUPR Kalimantan Utara. “Bisa kita bantu material seperti program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya). Bukan dibangunkan baru, tetapi dibantu renovasinya,” ujarnya.
“Adapun uang tunai yang saya serahkan, mudah-mudahan sementara waktu ini bisa dijadikan modal hidup ataupun modal usaha,” imbuhnya.
Gubernur juga menyerahkan bantuan kepada karyawan PT Intraca terdampak Covid-19
Usai menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran, Gubernur menuju Kelurahan Juwata Permai, Kecamatan Tarakan Utara. Selain bersilaturahmi dengan masyarakat, ia juga menyerahkan 200 paket bantuan sembako kepada karyawan PT Intraca yang terdampak Covid-19.
Gubernur mengatakan, pemberian paket bantuan ini bukan pertama kali dilakukan. Beberapa paket bantuan sembako sebelumnya juga dibagikan Gubernur kepada pekerja informal seperti tukang ojek, buruh pelabuhan, dan lainnya.
Gubernur mengimbau antara perusahaan dan karyawan harus memiliki rasa saling memiliki. “Karena juga harus dimaklumi perusahaan juga terdampak Covid-19 dan mengalami resesi. Kita harus saling melindungi dan saling menjaga dalam situasi sulit ini,” ujarnya.
“Kita juga semua harus tetap mematuhi standar protokol kesehatan baik di tempat publik maupun di lingkungan kerja kita agar terhindar dari penyebaran Covid-19,” imbuhnya menutup.@MANDU