CILEGON – Lapas Kelas IIA Cilegon bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Cilegon memberikan pembinaan berupa Psikoedukasi terhadap 6 (enam) orang Narapidana kasus tawuran. Kegiatan digelar di area ruang publik Lapas Cilegon, Rabu (14/12) Siang.
Psikoedukasi terhadap ke-6 Napi remaja ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan pasca kejadian yang melibatkan anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana tawuran dengan senjata tajam.
Saat dikonfirmasi, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim mengatakan kegiatan psikoedukasi tersebut turut mendukung program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Cilegon.
“Kegiatan ini turut mendukung program pembinaan di Lapas. Konseling yang digelar psikolog dari UPTD PPA akan membangkitkan semangat warga binaan kami untuk berubah menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Ditemui saat menggelar konseling, Psikolog UPTD PPA, Irgahayu Madina mengatakan kegiatan bagi para Napi usia remaja ini dibagi dalam tiga sesi pertemuan. Kegiatan yang digelar selama 2 hari, sejak Selasa (13/12) kemarin juga turut melibatkan keluarga atau orang tua pelaku untuk mendapatkan dukungan moril.
“Tak hanya memberikan konseling kepada para pelaku agar menjadi manusia yang lebih baik dan bisa diandalkan. Kita juga membuka komunikasi ke keluarga terdekat, yaitu orang tua mereka. Ini penting dilakukan agar lebih menguatkan, membuat mereka tak merasa sendirian, diperhatikan, dan disayangi,” ujarnya.
Sejatinya manusia, tak terkecuali mereka yang memiliki masalah dan tersandung kasus hukum adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, salah satunya terkait dukungan moral. Meski sederhana, pendampingan psikoedukasi yang diberikan ini memberikan dukungan moral bagi para pelaku untuk berubah jadi lebih baik.
Psikoedukasi yang diberikan, diharapkan memberikan lebih banyak dampak positif kepada warga binaan di Lapas Cilegon yang mengikuti konseling. Seperti, membangkitkan semangat dan lebih percaya diri, tumbuhkan rasa percaya untuk bisa menghadapi semua masalah, membuat perasaan menjadi lebih tenang, lebih merasa dihargai keberadaannya dan lebih menyukuri hidup. (Red).