Upaya menjaga sungai dari pencemaran terus digalakkan oleh berbagai pihak. Salah satu metode efektif yang kini mulai diterapkan adalah filterisasi menggunakan batu sebagai sarana penyaringan sampah dan kotoran.
Metode filterisasi ini dengan menempatkan batu-batu di area sungai yang strategis. Batu-batu ini berfungsi sebagai penghalang alami yang dapat menyaring sampah dan kotoran sebelum memasuki aliran sungai utama. Teknik ini diyakini dapat mengurangi pencemaran secara signifikan dan menjaga kualitas air sungai.
Menurut Firdaus Founder sekaligus Direktur Journalist Boarding School (JBS) Cilegon, penggunaan batu sebagai media filterisasi adalah solusi yang sederhana namun efektif.
“Batu-batu ini dapat menyaring partikel besar dan kotoran, sehingga mencegah sampah memasuki aliran utama sungai. Ini adalah langkah awal yang baik dalam menjaga kebersihan dan kelestarian sungai kita,” ujarnya.
Metode ini juga mendapat dukungan dari masyarakat setempat yang berharap dapat melihat perubahan nyata dalam kualitas air sungai.
Salah satu warga Kampung Saung Bojong, Desa Talaga, Kecamatan Mancak, menyatakan pihaknya sangat mendukung upaya ini.
Dengan filterisasi batu, kami berharap sungai di desa kami akan menjadi lebih bersih dan bebas dari sampah,” tukasnya.
Implementasi filterisasi dengan batu ini diharapkan dapat diikuti oleh daerah lain yang juga menghadapi masalah pencemaran sungai. Selain itu, kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Firdaus juga berencana untuk terus memantau dan mengembangkan metode filterisasi ini agar dapat diaplikasikan secara lebih luas dan efektif. Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, harapannya, sungai-sungai di Indonesia dapat terjaga kebersihannya dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kehidupan masyarakat sekitar.
Upaya nyata yang dilakukan founder JBS ini, juga melibatkan Pokja Konstituen Dewan Pers Banten yang terdiri dari PWI, SMSI, SPS, dan PRSSNI, juga komponen masyarakat sekitar di Kampung Saung Bojong, Desa Talaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang Banten.(Andre).