FGD PUB Seri 1, Dirut BGD Akui Awal Pembentukan Bank Banten Banyak Masalah

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.COM-Perkumpulan Urang Banten menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Bank Banten, Jumat (15/05) secara virtual melalui Zoom App dan disiarkan live melalui Facebook Urang Banten.

FGD Bank Banten seri ke-1 yang mengangkat tema pembelian Bank Banten menghadirkan beberapa narasumber yaitu, Dr. Rizqullah, Waketum Bidang Ekonomi PUB, A. Fathoni, Direktur PT. Banten Global Development, dan K.H. A.M. Romly, Ketua Umum MUI Banten, serta dimoderatori oleh Muhammad Hasan Gaido, Presiden ISABC sekaligus Waketum Bidang Perbendaharaan PUB.

Tercatat yang hadir yaitu Saiful M. Ruky, ahli keuangan korporasi dan pengembangan perbankan, Asep Rahmatullah, Mantan Ketua DPRD Banten (2014-2019), Pepep Faisaludin, Mantan Ketua DPRD Lebak, TB. Sukatma, ahli hukum, Arwan, Asosiasi Banten Menggugat, Wawan Wahyuddin, Wakil Rektor III UIN Sultan Maulana Hasanuddin, dan juga dihadiri peserta internasional, Moh. Amin dari Singapore yang berfokus pengembangan investasi, perdagangan dan konsultan halal, Muammad Martin Abdurahman dari Makkah Saudi Arabia dalam pemasaran Hotel besar di Makkah pulman zamzam dan DR Rizky Novihamzah dari Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) pusat perwakilan investasi Indonesia negara di kawasan timur tengah yang bermarkas di Abu Dhabi ibu kota negara UAE.

Baca Juga  Ketua DPRD Kota Bekasi: Pendidikan Modal Utama Tingkatkan Kualitas SDM

Eden Gunawan selaku Ketua Panitia FGD yang juga Sekretaris Umum Perkumpulan Urang Banten (PUB) berpesan bahwa kegiatan ini tidak ada muatan politik, menyerang perorangan atau kelompok, melainkan semata-mata hanya ingin fokus mewujudkan masyarakat Banten sejahtera dalam bingkai iman dan taqwa, mencari solusi juga rekomendasi yang terbaik untuk Bank Banten ini.

Baca Juga  Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,01 Persen di Kuartal I-2022

Ditegaskan Eden, PUB juga sangat berkeyakinan bahwa perbedaan pendapat adalah rahmat, sehingga akan selalu menjungjung tinggi persatuan dalam keberagaman.

Mengawali diskusi Hasan Gaido menyampaikan prolog berisi fakta-fakta yang memicu jalannya diskusi diantaranya tentang moment dikala PT. Bank Pundi Indonesia TBK yang kemudian berubah nama menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Banten atau Bank Banten, diakusisi oleh pemerintah Provinsi Banten melalui PT. Banten Global Development (BGD) pada 21 Juli 2016, kemudian selang empat bulan berjalan pada 4 Oktober 2016, Bank Banten resmi dilaunching oleh Gubernur Banten, Rano Karno, yang juga bertepatan dengan HUT Provinsi Banten ke-16.

Baca Juga  PWI Papua Barat, FJPI bersama Wartawan Manokwari Galang Donasi untuk Sentani

Namun selama dinamika perjalanannya, terkuak kasus suap pembentukan Bank Banten yang melibatkan BGD dan eks
wakil ketua dan sejumlah oknum DPRD Banten diperiksa KPK dan masuk penjara.

Di sesi awal, Direktur PT. BGD, Fathoni mengatakan, dirinya di awal, dirinya tidak terlibat langsung proses akusisi Bank Banten sebagai unit usaha di BGD tahun 2016 waktu itu.

“Saya diangkat sebagai Direktur di BGD baru di 2017 yang lalu. Tapi harus diakui proses pembentukan Bank Banten ini cukup ketat secara prosedur, mulai pembentukan tim independen, lalu penujukan penasehat hukum, KJPP, akuntan publik sampai penasehat finasial keuangan, namun juga tanpa mengingkari ada berbagai permasalahan di awal proses ini,” jelas Fathoni.(pan).