Eratkan Silaturahmi, Keluarga Besar FU Gelar Halal Bihalal

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Mengawali kegiatan setelah cuti bersama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Keluarga Besar Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar acara Halal Bi Halal sebagai wujud kebersamaan dan pererat silaturahmi. Acara Halal Bi Halal ini merupakan salah satu tradisi yang sudah menjadi bagian dari budaya di FU, yang biasanya dilaksanakan pada saat Idul Fitri.

Kegiatan yang mengusung tema “Kontribusi Fakultas Ushuluddin Menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum” ini digelar di Ruang Teater, Gedung FU Lantai 4. Kamis (11/5/2023).

Hadir dalam halal bihalal ini Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D, didampingi Wakil Rektor Bidang Kerjasama Din Wahid, MA, Ph.D. Hadir pula Dekan FU Prof. Drs. Ismatu Ropi, MA, Ph.D, didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik Prof. Dr. Media Zainul Bahri, MA, Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Umum Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. Eva Nugraha, M.Ag, para Kaprodi dan Sekprodi, Kabag FU dan para Kasubag, para Dosen, para Tenaga Kependidikan, DEMA dan SEMA FU dan perwakilan mahasiswa.

Baca Juga  Komsos Satgas TMMD “Rakyat adalah ibu kandung TNI”

Dari pantauan, terlihat suasana kekeluargaan yang hangat dan akrab. Para civitas akademika FU begitu antusias mengikuti halal bi halal ini. Acara diawali dengan perkenalan jajaran para pimpinan FU yang baru, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran dan Sholawat oleh Mahasiswi semester 2 Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Aisyah.

Dekan Fakultas Ushuluddin, Ismatu Ropi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan halal bi halal ini merupakan semangat dan langkah awal untuk meningkatkan dan membangun kualitas FU ke arah yang lebih baik.

“Ini adalah semangat awal kami menuju FU yang lebih unggul. Menjadi fakultas yang terus bergerak lebih luas lagi baik pada aspek pengajaran, penelitian maupun pengabdian masyarakat. Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di Indonesia, kita dengan kepala tegak melihat dan mengatakan kita bangga menjadi bagian dari Ushuluddin.

Menurutnya, Ushuluddin adalah foundation faculties. Tanpa Ushuluddin, UIN Jakarta tidak akan pernah ada.

“Kita patut bergangga diri karena kita punya human capital yang sangat besar, memiliki Guru Besar terbanyak, kita akan bisa menjadi lebih besar dari apa yang kita bayangkan selama ini. Terima kasih kepada Pak Rektor dan semua undangan yang sudah bersedia hadir. Semoga ke depan hal-hal yang lebih baik selalu menaungi kita. Esensi dari halal bihalal ini, kita jadikan sebagai momentum untuk saling memaafkan. Semoga segala hal yang lebih baik dapat dicapai oleh FU dan UIN Jakarta,” harapnya.

Baca Juga  Jelang Nataru, Lapas Pemuda Tangerang Gelar Sidak Malam Hari, Petugas Berhasil Amankan Barang Terlarang

“FU tidak sama dengan fakultas lain. Investasi FU seperti menanam pohon jati yang butuh waktu bertahun-tahun untuk dapat dinikmati hasilnya, sangat panjang, baru kita lihat hasilnya. Kita ingin mengembangkan FU ke depan dengan selalu mengembangkan nilai-nilai, kita ingin ada kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada bidang keagamaan. Tiap Prodi juga harus memberikan kontribusi yang lebih riil, lebih terasa perkembangannya dan pengaruhnya dalam kehidupan keseharian kita,” sambung Dia.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, mengapresiasi semua pencapaian FU selama ini. Menurutnya, FU benar-benar menjadi jantungnya UIN Jakarta dan yakin bahwa FU pasti bisa menjadi fakultas yang unggul.

“Saya juga punya keyakinan penuh terhadap apa yang disampaikan Pak Dekan. Kami mendukung dengan program-program prioritas yang sudah disiapkan. Pertama, yang saya lakukan priority program ini yakni menuju PTN-BH. Kita ingin mewujudkan kemandirian, kekuatan untuk mendiri, bukan semata komersialisasi. Kita berupaya untuk kembali kepada kejayaan yang dulu pernah diraih,” paparnya.

Baca Juga  Lapas Metro Produktif Manfaatkan Lahan Kosong

Asep melanjutkan, Hal pertama yang akan benahi adalah persoalan IT. “Kita lihat perkembangannya sudah sampai 20%, dan sudah kita anggarkan sebesar 15 miliar rupiah untuk pengembangan IT,” ujar Asep.

Kedua, Asep menambahkan, pihaknya ingin membangun kemandirian bisnis bagi UIN Jakarta. “Maka dibangun pusat bisnis yang berwibawa, mulai dari rumah sakit, sekolah, hotel dan sebagainya. Sehingga ini bisa menjadi kemandirian dalam konteks bagaimana kita bisa menambah income,” pungkasnya.

“Ketiga, kita lakukan reformasi birokrasi, yakni menempatkan orang yang kompeten di tempatnya. Jadi tidak terpaku pada jabatan fungsionalnya apa, tetapi lebih kepada kualitas kompetensinya pas atau tidak,” tukas Dia.

“Di halal bihalal ini, mari kita berinvestasi kebaikan. Insha Allah kebaikan ini akan selalu dicatat dan diingat. Mari kita selalu konsisten untuk selalu mengembangkan dedikasi kebaikan ini, tidak boleh saling mencurigai, membicarakan satu sama lain, hingga perang narasi di Media Sosial. Mari berkomunikasi untuk saling menjaga keharmonisan,” harapnya.@Man