MAJALAHTERAS.COM–Hari ini Universitas Serang Raya menggelar kuliah umum dengan tema Masa Depan Rekonsiliasi Suriah: Peran Indonesia Dalam Menjaga Perdaiaman Dunia dengan dosen tamu Drs. Djoko Harjanto, MA Duta Besa RI untuk Suriah.
Rektor Unsera Dr. H. Hamdan, MM., Ph.D dalam sambutannya mengatakan konflik politik Suriah merupakan konflik yang diawali dari gerakan sosial Arab Spring. Fenomena ini diawali oleh Revolusi Tunisa dengan kejadian seorang pedagang kaki lima membakar diri karena protes atas ketidak adilan terhadap rezim. Perestiwa ini kemudian memicu gelombang protes rakyat Tunisia kepada penguasa Ben Ali.
“Melalui kuliah umum ini diharapkan kita dapat lebih mengetahui keadaan dan kondisi terakhir di Suriah,” ujar Hamdan.
Drs. Djoko Harjanto, MA Dubes RI untuk Suriah menyampaikan krisis yang dialami oleh Suriah dimana etnik mayoritas merupakan Sunni Muslim (Arabs). “Arab Spring yang terjadi di Suriah diantaranya unjuk rasa sejumlah pemuda di wilayah Dar’aa, mereka menuntut reformasi dan turunnya pemerintahan Bassar Al-Assad dilanjut dengan pemberontakan bersenjata Pemerintah berjalan hingga kini,” jelas Djoko Harjanto.
Djoko Harjanto juga memaparkan permasalahan dan tantangan Repatriasi yang dihadapi oleh KBRI Damascus diantaranya: Kesulitan dalam penelusuran identitas TKI, pemerintah Suriah kurang kooperatif terhadap kebijakan moratorium Pemerintah RI, situasi keamanan yang tidak kondusif dan birokrasi serta pengadilan.
Hadir dalam kuliah umum ini Ketua Yayasan Informatika (YPI) H. Mulya R. Rachmatoellah, Lc., M.Hum, Rektor UNSERA Dr. H. Hamdan, MM, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi Dr. H. Suryaman, MM, Wakil Rektor Bidang Non Akademik dan Kreatif H. Kamil Husain, Lc., M.S.I, seluruh dosen dan mahasiswa UNSERA serta Andri N, Ahlidin Jamal dan Zulwiah Yusuf dari KBRI Damascus. (SITI)