MAJALAHTERAS.COM – Kepemimpinan adalah proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau kelompok yang dilakukan secara coercive maupun noncoercive untuk mengarahkan, memotivasi dan mengkoordinasikan individu dan aktivitas-aktivitas dalam mencapai tujuan organisasi yang diinginkan. Demikian dikatakan Dr. Ir. Ely Sufianti, M.A narasumber dalam kuliah umum.
Kuliah umum ini diselenggarakan oleh Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan tema “Kepemimpinan Kolaborasi”. Sabtu (4/5).
Lebih lanjut dikatakan Ely, keterlibatan banyak pihak dalam penyelenggaraan pemerintahan ditingkat lokal mansyaratkan bahwa kepemimpinan kolaboratif harus dilakukan dengan syarat-syarat tertentu.
Kepemimpinan kolaboratif, lanjut Ely, harus mampu meyakinkan seluruh PNS di tingkat lokal untuk memahami dengan jelas pentingnya melakukan kolaborasi lintas sektor atau interdivisional dilingkungan pemda maupun kolaborasi lintas batas/intergovernmental sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas masing-masing.
“Selain itu kepemimpinan kolaboratif harus peka terhadap nilai lokal, mampu bekerjasama dengan mass media lokal sebagai upaya untuk meningkatkan pengertian tentang implementasi prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan di tingkat lokal/lokal governance,” tandasnya.
“Kolaboratif governance akan berhasil apabila terjadi dialog murni-Authentic dialogue yang memungkinkan semua fihak memiliki suara, berdiskusi atas kepentingan bersama, memiliki pemikiran yang terbuka, menyadari posisi masing-masing dan memiliki keinginan untuk mencari solusi yang berguna bagi semua pihak,” imbuh Ely menutup. (OPIK/DEDE)