Manado – Kegiatan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (4/4/2021), Muhadjir Effendy mengajak agar Pemuda Muhamadiyah ikut merespon terkait peniadaan mudik lebaran.
“Organisasi kepemudaan termasuk Pemuda Muhammadiyah harus memanfaatkan momentum masalah yang ada di Indonesia. Misalnya soal larangan mudik,” ujarnya.
Muhadjir mengakui, aktivitas mudik mampu mendorong pergerakan orang dari satu daerah ke daerah lain sehingga berujung pada peningkatan daya ekonomi. Namun di samping itu, mudik juga dapat berdampak terhadap semakin meluasnya penyebaran Covid-19.
Dengan begitu, ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut, kebijakan peniadaan mudik yang ditetapkan pemerintah merupakan salah satu bagian dari upaya untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Mudik itu memang untungnya menggerakkan orang untuk menggerakkan roda ekonomi. Tapi nanti kalau covid itu terjadi, biaya penanganan covid itu tidak akan cukup dari keuntungan ekonomi (mudik),” tegasnya.
Apalagi, terang Menko PMK, pemerintah saat ini sedang berpikir keras untuk menekan pengeluaran yang dibutuhkan akibat penanganan Covid-19. Oleh karenanya sangat diperhitungkan antara perdagangan ekonomi dan risiko penanganan Covid-19.
“Saya juga ingin pemuda Muhammadiyah harus berpikir terbuka, bersinergi, membangun kolaborasi satu sama lain,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sunanto, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah menjelaskan ada banyak gagasan yang lahir dari pemikiran pemuda Muhammadiyah. Namun gagasan-gagasan tersebut membutuhkan dukungan kolaborasi berbagai pihak.
“Untuk merealisasikan itu butuh kolaborasi, tidak hanya program, serapan, tapi juga target pembangunan bangsa,” pungkas pria yang akrab disapa Cak Nanto. (*/cr7)