Daenulhay: Era 4.0, Menjadi Masyarakat Yang Baik Untuk Orang Lain

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.COM – Revolusi industri 4.0 sudah di depan mata. Bahkan revolusi industri generasi keempat ini telah dibicarakan dan gaungnya semakin nyaring terdengar di Indonesia.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof Klaus Schwab ekonom asal Jerman, yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Saat ini industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, serta dikenal dengan istilah internet of things (IoT).

Baca Juga  DPMPTSP Terima Kedatangan Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB

Hadirnya revolusi industri 4.0, dikatakan Daenulhay mantan Direktur PT Krakatau Steel, harus diimbangi dengan citizen 4.0. Sehingga masyarakat dapat masuk kedalam definisi revolusi 4.0 tersebut.

Menurut Daenulhay saat Buka Puasa Bersama dengan para Tokoh Banten di kediaman H. Iyus, kemarin (29/5), citizen 4.0 merupakan sebuah konsep yang memaparkan transformasi tahapan seseorang untuk menjadi manusia yang lebih baik dan berdampak pada lingkungan sekitar.

Baca Juga  Kemenkumham Jabar Raih Predikat Badan Publik Kategori Instansi Vertikal “Informatif” Pada Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik 2023

Saat ini merupakan era 4.0 yang ditandai dengan kehidupan yang serba digital. Dengan digitalisasi ini, konektivitas antarmanusia, manusia dengan lingkungan menjadi lebih kuat.  “Artinya, umur dari nol dibagi menjadi empat periode, 20 sampai empat kali, umur itu mulai mempelajari pengetahuan idealnya nol sampai 20 tahun, meski ilmu pengetahuan itu didapat sampai tua, maka setelah 20 sampai 40 tahun waktunya kita berbisnis dengan baik, karena kita juga butuh materi untuk hidup, setalah 40 sampai 60 tahun, kita berpikir bagaimana kita membantu untuk orang lain, sedangkan 60 sampai 80 tahun kita sudah menjadi masyarakat yang baik terhadap orang lain,” papar alumni ITB ini. @NASER

Baca Juga  Pastikan Keamanan di PT Chandra Asri Petrochemical, Ditpamobvit Polda Banten Lakukan Pengecekan