Cegah Klaster Baru Covid-19, MTQ di Tangsel Berlangsung Dengan Prokes Ketat

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan tetap melangsungkan MTQ ke XII Tingkat Kota Tangerang Selatan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, dalam Pembukaan MTQ Ke XII Tingkat Kota Tangerang Selatan di Pusat Pemerintahan Kota Tangsel, Jumat (02/07/2021).

Pilar Saga menjelaskan, pelaksanaan MTQ kali ini akan menggunakan protokol kesehatan yang maksimal. Sehingga tidak menjadi klaster baru Covid-19 sebagaimana yang dikhawatirkan oleh masyarakat atau stakeholder lainnya.

“MTQ adalah identitas dari Kota Tangerang Selatan sehingga tidak bisa dihilangkan atau tetap harus dilakukan,” ujar Pilar usai menghadiri Pembukaan MTQ Kota Tangerang Selatan itu.

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan panitia, juri dan peserta. Diantaranya yaitu setiap orang yang berperan didalamnya harus dicek apakah terbebas dari Covid-19 sehingga tidak menyebabkan penularan dalam kegiatan.

Dia menambahkan, dari koordinasi yang dilakukan oleh Pemkot dan Kementrian Agama adalah kegiatan yang dipercepat sehingga tidak memakan waktu lama. Kemudian juga dilakukannya dalam tempat terpisah.

“Sebenarnya tahun lalu juga memanfaatkan teknologi, jadi bukan hal yang baru,” kata Pilar.

Sementata Ketua LPTQ Kota Tangerang Selatan, Bambang Noertjahjo, menjelaskan ikhtiar, doa, dan tawakkal mutlak dilakukan dan kegiatan MTQ salah satu upayanya.

“Semoga dengan lantunan ayat-ayat suci Alquran, wabah Covid 19 di kota Tangsel dapat melandai dan hilang, kita yakin Alquran adalah rahmat dan obat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Tangsel, Abdul Rojak, mengingatkan kegiatan MTQ ini harus terus ditingkatkan di masa-masa mendatang, karena merupakan salah satu bagian dari syi’ar agama, khususnya mendekatkan masyarakat dengan Alquran dengan cara meningkatkan pemahaman tentang isi dan kandungan kitab suci Alquran.

“MTQ bukanlah acara seremonial belaka, bukan hanya sebagai ajang untuk mencari yang terbaik dengan kategori-kategori yang dilombakan, tapi sebuah kegiatan untuk lebih mencintai dan memahami Alquran,” pungkasnya.(man)