Majalahteras.com – Budi Waseso, Ketua Kwartil Nasional (Kwarnas) pramuka terpilih menyampaikan bahwa pihaknya dengan tegas menuding kelompok berseragam pramuka yang meneriakkan yel-yel “2019gantipresiden” itu bukan gerakan pramuka, dalam keterangan Konferensi Pers di Gedung Pramuka, Gambir, Jakarta Pusat. Selasa(16/10/2018).
“Dari hasil pendalaman saya bersama tim, dari Kwarnas sampai Kwarda, kami berkesimpulan bahwa mereka hanya mirip pramuka dan memang bukan Pramuka,” kata Buwas.
Lebih jauh ia menjelaskan, ada enam poin yang membuatnya yakin orang-orang dalam video itu bukan anggota Pramuka. Hal itu dibuktikan dengan tidak ada pembina Pramuka, selayaknya yang biasa ditemukan pada setiap acara Pramuka. Selain itu, pada seragam yang dikenakan sejumlah orang dalam video tersebut tidak ditemukan nomor induk, tutup kepala, serta lambang boy scout serta tidak menemukan Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK), serta lencana kwarda wilayah, pada seragam yang dikenakan.
“Nah ternyata dari hasil penelitian dan bukti-bukti yang kami dapatkan, baik itu di internet atau di Youtube yang sekarang sedang viral, kami menemukan bahwa tidak ada pembina Pramuka,” jelas Buwas.
Buwas menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak lain, jika memang terdapat indikasi pelanggaran dalam kegiatan di video tersebut, pramuka akan mengambil langkah-langkah tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Sekali lagi saya tegaskan, itu bukan pramuka, dan tidak akan mengambil sikap apa-apa karena ya memang bukan pramuka. Tutupnya. [Jul]