Majalahteras.com – Dalam pemahaman saya, sebenarnya boleh jika kita katakan tidak ada definisi bencana alam. Alam hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Sama halnya seperti manusia, alam hidup sedemikian rupa berdasarkan sistem dan karakteristiknya yang seimbang dan sempurna.
“Di dalam sudut pandang saya, tidak ada bencana alam. Alam berputar dengan siklus mereka yang normal. Kasian juga sering disebut bencana seperti itu. Kesannya alam sebagai momok mengerikan bagi manusia,” pungkas Seniman Banten dan Pemerhati Lingkungan, Laila Putri Wartawati, S.Pd.
Bendana dan kerusakan alam justru akibat perilaku manusia yang sembarangan memperlakukan lingkungan dengan banyak penyimpangan. Mau tidak mau ketika siklus alam baik, di gunung maupun lautan misalnya, sedang dalam proses sebagaimana mestinya, ketika dirusak oleh manusia, alam tidak memiliki penampang yang semestinya.
“Pendidikan lingkungan sangat penting, terutama untuk remaja-remaja gaul. Jika usia sekolah dasar masih akan belok sana sini. Meski udah diedukasi, anak usia sekolad dasar pasti akan berada pada masa labil di usia 15-18, beberapa sikap bakal berubah. Unktuk itu, penekanannya ada pada usia remaja, karena mereka sedang berproses bagaimana cara menentukan sikapnya sendiri. Nah, itulah kita diskusikan tentang persoalan lingkungan. Positifnya, mereka akan membangun kesadaran akan dirinya dan lingkungannya,” paparnya.@IMAN