Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua Barat, sedang mengembangkan industri buah merah untuk kalangan petani di Papua. Saat ini, hampir seluruh kabupaten di Papua, meningkatkan produksi buah yang hanya bisa tumbuh di tanah Papua tersebut.
“Pengembangan buah merah, kita terus lakukan di Kabupaten di Provinsi Papua,” kata Fredy, selaku Staf Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua Barat, di Festival Buah 2016 di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 17 November 2016.
Fredy mengatakan, pengembangan buah merah terus berjalan, karena animo masyarakat terhadap khasiat buah merah begitu pesat, sehingga pihaknya terus berupaya mengelolanya dengan baik.
“Kalau pengembangan buah merah kita masih teruskan, pada 2014 sudah beroperasi di lima kabupaten. Kemudian 2015, di 14 kabupaten dan satu kota. Pada 2016, luas lahannya juga cukup banyak,” ucap Fredy
Ditingkatkannya produksi buah merah, dikatakan Fredy, juga karena meningkatnya permintaan ekspor. Saat ini, buah yang bisa membunuh sel kanker dan virus HIV ini sudah dikirim secara rutin ke negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.
Fredy mengatakan, lahan buah merah pada tahun ini mencapai 245 hektare yang tersebar di 14 kabupaten kota di Provinsi Papua. Selain pengembangan buah merah, pihaknya juga membantu dengan alat pengolahan, sehingga buah merah lebih mudah di produksi.
“Selain pengembangan buah merahnya, kita membantu untuk alat pengolahan minyak, jadi kita buatkan bangunan dan alat khusus untuk pengolahan minyak,” tambahnya.