Berbagi Kebahagiaan, Lapas Cilegon Bagikan Takjil Gratis

oleh
oleh -

CILEGON,- Puasa pada hakikatnya adalah membentuk seorang menjadi Taqwa dan Beriman. Tak hanya itu, bersedekah juga merupakan bukti iman dan ketaqwaan seseorang pada Allah. Selain itu, sedekah juga merupakan cara agar seseorang jadi pribadi yang pemurah, pribadi yang sabar dan pribadi yang peduli dengan orang-orang di sekitarnya terutama mereka yang membutuhkan.

Bulan suci ramadhan menjadi ajang berlomba-lomba menebar kebaikan, Selasa (19/4) Kumham Banten melalui Para Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon membagikan takjil gratis kepada masyarakat sekitar maupun pengguna jalan yang melintas di depan jalan Lapas Cilegon.

Baca Juga  Rutan Bangil Bekerjasama Dengan Bapas 1 Malang Cegah Resiko Residivisme

Kurang lebih dari 1.000 takjil dibagikan oleh Petugas Lapas kepada para pengguna jalan yang melintas. Pembagian takjil ini merupakan salah satu bentuk Lapas Cilegon dalam berbagi kebahagiaan di bulan suci ramadhan, juga sebagai tanda tasyakuran peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-58. Tak hanya kepada pengguna jalan saja.

Kalapas Cilegon, Sudirman Jaya mengatakan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh seluruh pegawai dengan kesadaran pribadi dan berharap bisa membantu antar sesama, seluruh pegawai menyisihkan sebagian rezeki yang dimiliknya untuk mensukseskan acara ini.

Baca Juga  PWI Papua Barat, FJPI bersama Wartawan Manokwari Galang Donasi untuk Sentani

“Alhamdulillah di bulan yang penuh berkah ini, tetap mewujudkan kepedulian dan keikhlasan seluruh pegawai kepada masyarakat dan tentu menjadi ladang amal untuk kita semua,” kata Sudirman.

Masih dikatakan Sudirman, kegiatan ini sengaja sebagai bentuk kepedulian Lapas Cilegon terhadap masyarakat yang tidak sempat berbuka di rumah. Terlebih, pembagian takjil ini juga untuk lebih mendekatkan Lapas Cilegon dengan masyarakat.

Baca Juga  Warga Senang Adanya Jambanisasi Satgas TMMD ke 103 Oleh Kodim Cilegon

“Lapas selama ini terlihat tertutup seperti kebanyakan orang dan terkesan seram. Maka kegiatan ini untuk menepis stigma tersebut. Ini adalah bukti jika kami petugas pemasyarakatan dapat dikenal oleh masyarakat, bukan hanya bekerja di balik dinding-dinding kokoh dan terali besi tetapi Kami juga peduli kepada sekitar,” tandasnya. (Dede).