Benteng Marlborough, Edukasi Histori yang Penuh Misteri

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Salah satu objek wisata di Kota Bengkulu yang cukup populer di kalangan para wisatawan adalah Benteng Marlborough. Benteng ini merupakan salah satu warisan peninggalan jaman kolonial Inggris di Kota Bengkulu. Benteng Marlborough Bengkulu adalah sebuah benteng terbesar di Asia yang notabene adalah peninggalan Pemerintah Inggris pada saat penjajahan beberapa tahun silam.

Di lokasi benteng ini, Anda bisa mendapatkan berbagai macam informasi sejarah tentang kolonial Inggris di Indonesia.

Di benteng ini, Anda akan disajikan berbagai macam dokumen-dokumen penting semasa pemerintahan kolonial Inggris. Salah satu dokumen yang terbilang cukup fenomenal adalah dokumen SFR (Sumatera Factory Record). Dokumen ini kabarnya merupakan salah satu dokumen rahasia yang berisi mengenai catatan-catatan pemerintah kolonial Inggris mengenai sumber daya yang ada di Pulau Sumatera

Benteng ini pada mulanya berfungsi sebagai pertahanan. Namun seiring berkembangnya waktu Benteng ini kabarnya digunakan sebagai pusat strategis Kolonial Inggris di bidang politik, ekonomi, budaya, sosial, ideologi, keamanan, kemudian beralih fungsi menjadi pusat perdagangan.

Baca Juga  Lapas Perempuan Tangerang Ikuti Rapat Koordinasi Tingkat Wilayah dan Penyerahan DIPA Petikan Tahun 2023

Benteng Marlborough memiliki daya tersendiri karena selain langka, desain dari bangunan benteng ini juga masih asli tanpa adanya renovasi yang signifikan, tipikal desain pada abad ke 17-an. Kedekatan lokasi gedung tua ini dengan pantai, menjadikan sebuah perpaduan antara alam dan budaya yang berjalan dinamis.

Selain menjadi tempat wisata, Benteng Marlborough juga dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian tentang sejarah. Setiap wisatawan yang berkunjung ke tempat bersejarah ini dapat menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke pantai Paderi dan pantai Zakat yang terletak tidak jauh dari Benteng Marlborough.

Di sekitar Benteng Marlborough terdapat sebuah jembatan yang sangat unik. Dimana jembatan ini berbentuk layaknya sebuah ekor yang bisa di lepas pasang. Bentuk bangunan dinding bagian luar juga masih natural, Nampak seperti parit.

Di dalam Benteng Marlborough terdapat sebuah terowongan dengan lebar 2 meter dan panjang kurang lebih 6 meter. Terowongan ini dibangun di bawah tanah dan berfungsi sebagai jalur aman untuk keluar masuk benteng. Konon berdasarkan berita yang beredar, Terowongan ini pada mulanya sangat panjang. Bahkan ujung dari terowongan ini memiliki beberapa cabang yang berujung di pantai Paderi, Pantai Zakat dan Istana Gubernur. Dan seiring berjalannya waktu, terowongan ini tertutup tanah dan yang tersisa saat ini hanya sepanjang 6 meter.

Baca Juga  Lapas Cikarang Ikuti Penguatan ZI di Lingkungan Kanwil Kumham Jabar

Benteng Marlborough adalah warisan peninggalan Pemerintah Inggris pada saat menguasai daerah Bengkulu. Bangunan ini didirikan pada tahun 1713 sampai dengan 1719, oleh East India Company (EIC) dan Gubernur yang sedang memimpin pada saat itu adalah Joseph Collet.

Nama “Marlborough” sendiri diambil dari nama Bangsawan Penjajah Inggris yang bernama lengkap John Churchill Duke of Marlborough I. Benteng ini dulunya merupakan bangunan pusat pemerintahan Inggris di Provinsi Bengkulu. Benteng ini digunakan oleh Pemerintah Inggris selama lebih dari 140 Tahun. Pemerintah Inggris pada masa itu menduduki kawasan ini pada tahun 1685 hingga 1825, atau sekitar 25 tahun.

Baca Juga  Penuh Sukacita, Suasana Hari Raya Idul Adha di Lapas Kelas IIA cilegon

Benteng Marlborough Bengkulu pada mulanya dibangun di atas sebuah bukit, dan konon katanya merupakan benteng terkuat diantara bangunan jajahan Inggris lainnya.

Benteng Marlborough berada di pusat kota Bengkulu, tepatnya berada di jalan Bencoolen. Lokasi Bangunan tua ini berdekatan dengan Pantai Paderi dan pantai Zakat Bengkulu. Akses untuk menuju lokasi sangat mudah, karena tersedia berbagai macam angkutan baik darat, laut, maupun udara.

Tidak jauh dari lokasi terdapat sebuah hotel yang letaknya tidak jauh dari Tugu Square. Hotel tersebut disediakan untuk wisatawan yang ingin menginap dan bermalam. Harga yang ditawarkan untuk menginap satu malam di dekat lokasi wisata ini juga terbilang terjangkau dan sangat variatif tergantung dengan fasilitas dan ukuran kamar yang dipesan.

Kebanyakan hotel di sekitaran lokasi wisata budaya ini terletak di pinggiran pantai. Oleh karena itu, ketika Anda menginap di hotel di sekitaran benteng ini, Anda akan disajikan dengan pemandangan ombak pantai yang sangat memukau.@IMAN