Begini Klarifikasi Gus Miftah Soal Tarif Dakwah

oleh
oleh -
Begini Klarifikasi Gus Miftah Soal Tarif Dakwah

MAJALAHTERAS.COM – Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih akrab disapa Gus Miftah merupakan salah satu pendakwah yang cukup kondang di Indonesia. Selain dikenal sebagai ustaz yang dekat dengan para seleb, cara penyampaian materi dakwah Gus Miftah juga turut curi perhatian.

Tak heran jika Gus Miftah memiliki jemaah yang cukup banyak hingga tersebar di seluruh pelosok negeri.

Nama Gus Miftah belum lama ini pun sempat mencuri perhatian publik. Lantaran Ia disebut menerima bayaran mahal saat mengisi ceramah. Hal itu tentu membuat Gus Miftah memberikan klarifikasi terkait kabar yang beredar. Berikut selengkapnya.

Baca Juga  BPPD Provinsi Kalimanatan Barat Bersama Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW Bagikan Bendera Merah Putih

Melansir dari kanal youtube KH INFOTAINMENT, pria kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981 ini menjawab pertanyaan terkait isu bayaran ceramah yang mencapai miliaran dalam sekali mengisi acara dakwah.

“Saya sebenarnya gini ya, kalo kamu diundang lembaga dan perusahaan, diundang orang kaya kamu jual saya murah kamu salah, yang mengundang saya orang kaya, pejabat mereka butuh mengumpulkan orang banyak puluhan ribu di lapangan dengan menghadirkan saya, bahkan dengan kepentingan politik, kamu jual saya murah kamu salah,” jawab Gus Miftah.

Baca Juga  Rahayu Saraswati Kembali Jadi Ketua Umum, Jarnas Anti TPPO Hadapi Tantangan Baru ke Depan

Meski mendapatkan bayaran yang cukup mahal saat diundang pejabat atau politisi, namun pembina pondok pesantren Ora Aji yang berlokasi di Yogyakarta ini menjelaskan jika dirinya kerap tidak dibayar saat mengisi ceramah di kampung-kampung. (Dede).

“Tapi kalo kita diundang di desa, di pegunungan, di daerah pantai, di pedalaman, kamu minta bayar kamu juga salah” ucap Gus Miftah.

Lebih lanjut dalam video yang diunggah pada Jumat (8/10/2021) kemarin, Gus Miftah menceritakan alasan mengapa dirinya dibayar mahal saat diundang pejabat dan tak mau menerima bayaran saat ceramah di kampung-kampung. Hal itu karena adanya biaya yang saling menutupi untuk kepentingan dakwah atau subsidi silang.

Baca Juga  Jelang Peringatan HUT RI Ke-79, Rutan Bangil Rapat Koordinasi Persiapan Peringatan HUT RI Ke-79 Tahun 2024

“Maka di situlah berlaku subsidi silang, kita bijak saja dong. Anda bisa cek saya selalu bawa uang cash banyak ketika saya ngaji di lapangan, tujuan saya adalah untuk subsidi kepada masyarakat yang ada di pedesaan” jelas Gus Miftah. (Dede).