Begini Aktivitas Para Napi Rutan Bangil

oleh
oleh -

PASURUAN – Sabtu (06/01/2024) Warga binaan di Rutan Bangil menemukan sarana yang unik untuk mengisi waktu luang mereka dengan bermain voli dan tenis meja. Meskipun terbatas oleh keterbatasan ruang dan sumber daya, kegiatan olahraga ini menjadi jendela yang membuka peluang bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan membangun semangat positif. Bermain voli misalnya, memberikan kesempatan bagi para narapidana untuk berkolaborasi sebagai tim, membentuk ikatan sosial, dan menumbuhkan nilai-nilai seperti kejujuran dan disiplin.

Baca Juga  Presiden Jokowi Terbitkan Keppres 4/2022 tentang Cuti Bersama ASN Tahun 2022

Tenis meja juga menjadi opsi menarik untuk mengisi waktu luang di dalam penjara. Permainan ini tidak hanya menuntut keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan aspek kognitif yang memicu fokus dan ketelitian. Dengan adanya kegiatan ini, waktu luang para warga binaan di Rutan Bangil menjadi lebih terstruktur dan bermakna, memungkinkan mereka untuk terlibat dalam aktivitas positif yang tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga mengembangkan keterampilan mental dan emosional.

Baca Juga  Kota Tangerang Tuan Rumah Kejuaraan Nasional

Aktivitas voli dan tenis meja bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis para narapidana. Di tengah kerasnya kehidupan penjara, momen-momen bermain olahraga ini memberikan kesempatan untuk melepaskan stres, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan merangsang rasa pencapaian. Dengan demikian, warga binaan di Rutan Bangil menunjukkan bahwa di dalam penjara, waktu luang dapat diisi dengan kegiatan positif yang mendorong pembinaan diri dan perkembangan pribadi.

Baca Juga  Pj Gubernur Banten Al Muktabar Tuntaskan Proses Tukar Guling Masjid Baiturrahman KP3B

Kepala Rutan Bangil, Bhanad Shofa menjelaskan Dengan adanya kegiatan voli dan tenis meja, Rutan Bangil menciptakan peluang bagi warga binaan untuk mengalami rehabilitasi holistik. Selain mendukung kesejahteraan fisik, kegiatan ini memberikan ruang bagi perkembangan karakter dan kemampuan interpersonal, membantu mereka membangun fondasi positif untuk reintegrasi ke dalam masyarakat setelah masa hukuman mereka berakhir.