Balingtan Kementan Pati Pamerkan Teknologi Ramah Lingkungan

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (2/7/2018), menggelar pameran teknologi pertanian yang ramah lingkungan di Kantor Balingtan di Jalan Jakenan-Jaken, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Pameran berbagai inovasi teknologi pertanian tersebut digelar dalam rangka aksi peduli lingkungan pertanian yang bertepatan dengan peringatan Hari Bumi serta Hari Lingkungan Se-Dunia sebagai bentuk penyadaran publik untuk ikut mengambil aksi positif bagi perlindungan lingkungan dan Planet Bumi.

Kepala Balingtan, Asep Nugraha Adiwinata menyatakan, pihaknya ingin mengenalkan dan merangsang para pemangku kepentingan maupun petani untuk melakukan alih teknologi.

“Penyebaran inovasi teknologi ramah lingkungan tersebut juga dalam rangka mendukung optimalisasi produktivitas pertanian,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan bimbingan teknis bagi seluruh peneliti Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) se-Indonesia.

Kegiatan tersebut juga dihadiri ratusan peneliti di bidang pertanian dan sejumlah pihak yang peduli di bidang pertanian. Inovasi teknologi pertanian yang dipamerkan, yakni filter inlet outlet (FIO) yang merupakan teknologi penyaringan air sebelum dan sesudah masuk area persawahan.

Baca Juga  Semangat Baru, Lapas Cilegon Ikuti Apel Awal Tahun 2023 Bersama Menkumham RI

“Alat filtrasi yang dapat menahan atau menangkap residu pestisida tersebut ditempatkan di saluran masuk dan atau saluran keluar untuk menyaring air, khususnya air irigasi sehingga air yang masuk ke lahan pertanian sehat untuk tanaman dan lingkungan,” ujarnya.

Sementara air yang mengalir pada saluran tersebut bakal masuk ke FIO yang telah dilengkapi dengan arang aktif sebagai penangkap residu dan logam berat.

“Jadi nanti tujuannya untuk melakukan transfer teknologi pertanian ramah lingkungan berbasis peningkatan provitas. Intinya kami akan memberi bekal bagi peserta bimbingan teknis tentang teknologi pertanian yang ramah lingkungan,” kata Asep Nugraha.

Baca Juga  Mbak Tutut: Jadikan Indonesia Bangsa yang Dihormati Dunia

Teknologi lainnya, yakni Perangkat Uji Residu Pestisida (PURP), pupuk urea berlapis biochar, varietas padi rendah emisi, serta biokompos yang merupakan pupuk organik yang mengkombinasikan pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan empat banding satu. Balingtan juga memperkenalkan teknologi pengolah limbah pertanian menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam bentuk asap cair.

“Pengolahan limbah pertanian dengan cara pembakaran dalam tungku akan menghasilkan dua produk yang bermanfaat, yaitu arang (biochar) dan asap cair,” ujarnya.

Penggunaan tungku dalam proses pembakaran, katanya, juga dapat mengurangi dampak asap yang ditimbulkan.

Teknologi terapan lainnya yang diperkenalkan, yakni penyemprotan pestisida menggunakan drone (pesawat mini). Balai Penelitian Lingkungan Pertanian menggagas penggunaan drone dalam aplikasi pestisida nabati berbasis sumber daya lokal yang ramah lingkungan.

“Penggunaan drone pestisida di kebun percobaan Balingtan karena mempertimbangkan sulitnya tenaga kerja dan efisiensi waktu dalam pengendalian OPT dengan luasan lahan di kebun percobaan yang mencapai 13,8 hektare,” ujarnya.

Baca Juga  Kapolsek Batu Ceper Sambung Dialogis Kepada Tokoh Agama, Himbau Ikut Tekan Pandemi Covid-19

Adapun rangkaian kegiatan aksi peduli lingkungan pertanian yang digelar 2-7 Juli 2018, yakni bimbingan teknis teknologi Balingtan, gelar teknologi, bazar, inovasi teknologi ramah lingkungan, dan lomba mewarnai. Hadir pada pembukaan aksi peduli lingkungan, yakni Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, Wakil Bupati Pati Samsul Arifin, dan Komandan Kodim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan.

Wakil Bupati Pati Samsul Arifin berharap ada teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan petani agar ada daya ungkit untuk pengembangan sektor pertanian di Pati.

“Kami juga menargetkan, setiap desa memiliki produk sesuai karakteristik dan potensi daerahnya, termasuk daerah yang berpotensi di bidang pertanian tentunya bisa dikembangkan menjadi lebih maju,” ujarnya.@TINIK