Majalahteras.com – Bahas tentang bagaimana cara membudidaya Lebah pada lahan yang terbatas, Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kembali mengadakan Kuliah Umum, dengan tema “The Issues of Reseach On Sustainable Agriculture Development” yang diselenggarakan di Gedung C Pascasarjana lantai, 3 Untirta, Kamis (25/10).
Kuliah Umum ini menghadirkan narasumber asal Malaysia, Prof.Dr.Nur Azura Adam, Deputy Dean of Akademik Student Affairs dan Alumnus Fakultas Of Agriculture, UPM Universitas Putra Malaysia.
Dalam paparanya, Prof. Nur Azura memberikan penjelasan terkait budidaya lebah penghasil madu dengan keterbatasan lahan.
“Melakukan budaya tersebut tidak perlu memiliki tanah yang luas. Karena dengan tanah seadanya bisa dilakukan namun harus memiliki sumber madu dan sarang atau rumah yang segala sesuatunya terpenuhi. Sebab kalau kita dapat gabungkan madu dari lebah hanebi atau lebah biasa dengan lebah kululus pasti kita mendapatkan keuntungannya, karena keduanya memiliki kelebihan masing-masing,” jelasnya.
Ditambahkanya, terdapat perbedaan dalam cara membudidayakan madu secara alami yang ada di daerah Baduy dengan cara modern.
“Dari cara membudiyakan sudah berbeda, di Baduy sendiri lebah dibiarkan bebas di alam terbuka atau hutan, sedangkan lebah yang dibudidayakan di kota-kota tidak bebas karena bunga yang lebah hirup adalah bunga pilihan. Wajar jika hasil madu yang d dapat berbeda,” tuturnya.@SITI