JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, meminta pemerintah segera membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi, karena harga minyak dunia turun hingga USD 80 per barel.
“Dengan penurunan harga minyak dunia ini maka alasan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jadi tidak relevan dan sulit dinalar logika masyarakat,” kata Wakil Ketua FPKS DPR ini.
Karena itu, tegas Mulyanto, pemerintah harus segera meninjau ulang kebijakan kenaikan BBM bersubsidi tersebut. Menurutnya, tidak pantas pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi ketika patokan harga pokok produksi (HPP) terus turun.
Mulyanto menjelaskan, sejak Juni 2022 sampai hari ini, data harga minyak dunia terus merosot mendekati angka USD 80 per barel. Itu sebabnya Amerika, Malaysia dan beberapa negara lain kabarnya menurunkan harga BBM-nya.
Bahkan di Indonesia sendiri, menyusul Pertamina, Shell dan VIVO, kemarin BP menurunkan harga jual BBM-nya. “Jadi aneh kalau BBM bersubsidi kita malah naik, di tengah penurunan harga-harga BBM. Logikanya kurang masuk,” kata Mulyanto. (Red).