Amankan Surplus Puluhan Ribu Ton Beras, Ratusan Hektar Sawah Di Purwakarta Awali Panen Raya 2024

oleh
oleh -

Ratusan hektar areal persawahan di Kabupaten Purwakarta mulai menggelar panen raya masa musim tanam rendeng tahap pertama tahun 2024.

Panen raya yang digelar di areal persawahan seluas 800 hektar itu sekaligus untuk mengamankan target Purwakarta surplus beras sebesar 50 ribu ton.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purwakarta, Rudi Hartono, panen raya itu dipimpin langsung Penjabat (Pj) Bupati Benni Irwan bersama unsur pimpinan daerah yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkpimda) Purwakarta.

“PJ Bupati memimpin langsung panen raya yang mulai digelar Rabu (27/3) kemarin. Beliau mengapresiasi kerja keras para petani dan jajaran Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) sehingga produksi padi Purwakarta tetap tinggi,” kata Rudi Hartono, Kamis 28 Maret 2024.

Rudi menjelaskan, panen raya berlangsung serentak di lima desa, Kecamatan Plered, yakni Desa Gandasoli, Citeko, Gandamekar, Rawasari dan Desa Sindangsari.

Baca Juga  Lapas Cikarang Gelar Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-78 Menggunakan Pakaian Adat

“Luas areal persawahan panen raya mencapai 800 hektar. Keberhasilan panen raya itu sekaligus membuktikan Kabupaten Purwakarta sebagai salah satu penghasil beras utama di Jawa Barat,” kata Rudi.

Dalam sambutannya, lanjut Rudi, Pj Bupati menjelaskan bahwa keberhasilan panen raya ini sekaligus membuktikan bahwa Purwakarta berada di jalur yang tepat dalam membangun ketahanan pangan daerah, sekaligus ikut memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Terbukti dengan target surplus beras Purwakarta pada Maret-April 2024 ini mencapai 50 ribu ton. Itu sekaligus menjamin ketersediaan pangan masyarakat, yang muaranya bisa menjamin harga  pangan terjangkau sehingga bisa menekan inflasi di daerah,” papar Rudi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan, keberhasilan panen raya itu sekaligus untuk memastikan tercapainya target produksi padi pada masa musim tanam rendeng pertama tahun 2024 sebesar 111.234 ton gabah kering giling (GKG).

Baca Juga  Soal Penembakan Wartawan, Komnas HAM Perlu Bentuk Tim Pencari Fakta

Target produksi itu jauh lebih tinggi dibandingkan produksi masa tanam rendeng tahun sebelumnya yang mencapai 101.071 ton gabah kering giling (GKG).

Proyeksi target produksi padi itu akan dihasilkan melalui areal persawahan seluas 17.970 hektar yang tersebar di 17 kecamatan di seluruh Kabupaten Purwakarta.

“Areal persawahan itu jauh lebih luas dibandingkan musim tanam  yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 14.316 hektar. Dengan perluasan itu kita optimis target produksi beras akan tercapai,” kata Midan.

Ketahanan Pangan

Menurut Midan, upaya peningkatan kapasitas produksi beras di Kabupaten Purwakarta itu menindaklanjuti arahan Penjabat (Pj) Bupati yang meminta Dispangtan Purwakarta menyiapkan strategi peningkatan ketersediaan pangan daerah yang muaranya adalah ketahanan pangan nasional.

Tindak lanjut dari arahan Pj Bupati itu salah satu strateginya adalah dengan melakukan perluasan areal tanam persawahan di 17 kecamatan seluruh Purwakarta.

Baca Juga  Setkab dan Kementerian Legislasi Republik Korea Kembali Gelar Seminar Sistem Legislasi

Selain itu, lanjut Midan, juga disiapkan segala potensi dukungan strategis bagi para petani dalam menghadapai masa tanam, seperti bantuan bibit, ketersediaan air irigasi, pasokan pupuk, bantuan penyuluhan dan dukungan lainnya.

“Optimalisasi target produksi padi itu juga sekaligus menindakanjuti arahan Pj Bupati yang menekankan agar Purwakarta tetap menjadi salah satu daerah penghasil sumber pangan paling produktif di Jawa Barat,”  kata Midan.

Menurut Midan, proyeksi peningkatan target kapasitas produksi padi itu juga untuk memperkuat ketersediaan pangan daerah sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Amannya ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat juga diharapkan mampu menekan angka inflasi di daerah. Karena dengan jaminan ketersediaan pangan maka harga-harga bisa terkendali dan bisa dijangkau masyarakat,” ujar Sri Jaya Midan.(yadi)