Ada 43 Kasus Covid-19 Warga Sekolah di Tangsel, dr.Alin: Ini Bukan Kluster

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Ditemukan sebanyak 43 warga sekolah di Tangerang Selatan, terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kembali diberlakukan pada 6 September 2021 silam.

Data itu tercatat dari hasil Swab Antigen dan PCR yang dilakukan Dinas Kesehatan Tangsel secara acak di sejumlah sekolah kepada beberapa siswa, guru dan pekerja di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono, menerangkan ke 43 warga sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, berasal dari hampir seluruh satuan pendidikan yang menggelar PTM di Tangsel.

“Berdasarkan data, 43 yang terpapar Covid-19. Ada dari SD, SMP dan pegawai sekolah,” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Taryono, ketika ditemui tim majalahteras.com di kantor Walikota Tangsel. Senin (1/11/2021).
Meski begitu, dia masih belum mau membeberkan rincian satuan tingkat pendidikan dari mana saja yang warga sekolahnya terkonfirmasi positif.

Baca Juga  Program Vaksinasi Mahasiswa di UIN Jakarta Berakhir, Target 2000 Dosis Tercapai

“Setiap sekolah ada satu atau dua siswa, guru serta pegawai yang terpapar, jumlah berapa sekolahnya tadi belum sinkron. Diperkirakan ada 15 sekolah TK, SD, dan SMP. Kita sudah lakukan penutupan selama 3×24 jam, tetapi saat ini sudah dibuka lagi,” terang Taryono

Saat ini, pihaknya sedang mengevaluasi soal pelaksanaan PTM terbatas yang dilakukan sejak September 2021 itu. Menurutnya, dari jumlah sekolah yang sudah terverifikasi belum semua melaksanakan PTM terbatas.

Baca Juga  Cara Aman Menikmati Kopi di Pagi Hari

“Contohnya jumlah TK dari 496 yang ada, 208 yang siap hanya 111 yang melaksanakan PTM, kemudian dari 309 SD yang siap hanya 124 SD yang melaksanakan PTM. Sementara SMP dari 168 yang siap, hanya 103 yang melaksanakan PTM. Artinya beberapa sekolah swasta masih belum sepenuhnya melaksanakan PTM,” beber Taryono.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr.Alin Hendallin Mahdaniar, mengakui kalau 43 warga sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, merupakan akumulasi sejak dilakukan awal tes swab acak di lingkungan sekolah sejak pelaksanaan PTM sejak September 2021.

Baca Juga  Lakukan Uji Klinis Fase 3 Vaksin, UIN Jakarta-PT Equilab Internasional Teken MoU

“Itu dari 28 September sampai 31 Oktober kemarin, bukan tiba-tiba kemaren ditemukan sekaligus. Mereka positif,” kata dr.Alin.

Alin menegaskan, meski jumlah warga sekolah yang terkonfirmasi itu mencapai 43 orang. Tidak dapat dikategorikan sebagai kluster sekolah. Sebab, kasus yang ditemukan hanya satu dan dua orang saja di satu tempat.

“Ini bukan kluster, kalau kluster itu pada saat ditemukan penularan itu terjadi di sekolah dan cukup banyak. Ini tadi dari tiap sekolah itu satu dua, itu pun guru murid dan OB dari yang sudah melaksanakan PTM,” terang dr.Alin.(Iman)